Jakarta –
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri tiba di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) jelang perayaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni mendatang. Kedatangan Megawati disambut dengan tarian Toja Pala oleh masyarakat sekitar.
Pantauan detikcom di Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, Megawati beserta jajaran tiba pukul 13.48 Wita, Jumat (31/5/2024). Tampak mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Bintang Puspayoga.
Megawati tampak mengenakan seragam berwarna cokelat. Turut hadir di sana Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mantan Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery, hingga anggota DPR RI terpilih 2024 Samuel Wattimena.
Megawati dikalungi selendang khas Ende oleh Penjabat Bupati Ende Agustinus G Ngasu, yang didampingi Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Andreas Pareira. Selain itu terlihat Ketua DPD PDIP NTT Emi Nomleni hingga Ketua DPC PDIP Kabupaten Ende Fransiskus Taso.
Tampak siswa di SMA Katolik Santo Petrus yang letaknya tak jauh dari bandara menyambut kedatangan Presiden ke-5 RI ini dengan antusias. Mereka tampak melambaikan tangan dari balkon kaca SMA.
Warga yang telah menunggu di sekitar bandara tampak mendekati pintu gerbang bandara. Megawati terlihat melambaikan tangan dari dalam mobil kepada masyarakat sekitar.
“Ibu Mega,” kata warga sekitar.
Tak sedikit uluran tangan yang ingin bersalaman disambut Megawati dari dalam mobil. Megawati bersama Bintang Puspayoga terlihat menebar senyuman.
Sebagaimana diketahui, kedatangan Megawati ke Ende untuk menghadiri acara Hari Lahir Pancasila, Sabtu (1/7/2024). Diagendakan pada sore ini Megawati akan menyambangi Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Ende Utara, NTT.
“Ini dalam rangka kedatangan Ibu Megawati, salah satu anak dari Bapak Sang Proklamator kita, ya, mungkin dalam persiapan sudah begitu matang. Ada perbaikan-perbaikan yang sudah kami lakukan dan diperbagus lagi semua, untuk persiapan seperti itu,” kata Juru Pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno, Syafrudin ditemui di lokasi.
Syafrudin menyebut struktur bangunan Rumah Pengasingan Bung Karno masih tergolong asli. Kendati demikian, ada beberapa titik yang dilakukan perbaikan seiring berjalannya waktu.
“Ya, kalau bentuk konstruksi bangunannya itu masih asli, tetapi sudah pernah direnovasi 2011 dan 2012. Itu programnya Pak Boediono sebelum beliau menjadi wapres, beliau mencari dan berkunjung ke Ende mencari titik-titik yang pernah Bung Karno singgahi itu mau direstorasi atau renovasi, tetapi sudah terlaksana renovasi semua,” ujar Syafrudin.
“Salah satunya itu makam ibu mertuanya Bung Karno, situs Rumah Pengasingan Bung Karno, gedung pertunjukan, serambi Bung Karno, gereja katedral, Taman Renungan Bung Karno dan masjid tertua yaitu Madjid Ar Rabithah, yang Bung Karno sering melaksanakan lima waktu ibadah salat di sana,” sambungnya.
Syafrudin mengatakan Rumah Pengasingan ini merupakan tempat bersejarah lantaran Soekarno pernah diasingkan Belanda bersama keluarga selama 4 tahun, dimulai 14 Januari 1934. Rumah Pengasingan ini juga menjadi salah satu ikon tempat wisata yang ada di Ende.
(dwr/azh)