Jakarta –
Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menyoroti 9 orang panitia seleksi calon pimpinan (pansel capim) KPK. Yudi menyebut ada 3 kriteria penting yang harus dipedomani pansel dalam menyeleksi capim KPK.
“Satu, tidak bermasalah dari sisi integritas dan tidak menjadi masalah baru ketika menjadi pimpinan KPK,” kata Yudi dalam keterangannya, Jumat (31/5/2024).
Poin selanjutnya, Yudi harus mencari capim KPK yang dipercaya akan mampu meningkatkan kepercayaan publik. Poin ketiga, Yudi menilai pansel harus menyeleksi sosok capim KPK yang dipercaya akan meningkatkan kinerja KPK dan berprestasi dalam memberantas korupsi.
Pendaftaran seleksi capim KPK akan dibuka 26 Juni hingga 15 Juli 2024. Yudi berharap agar masyarakat yang memenuhi persyaratan sesuai UU KPK mau mendaftar demi menyelamatkan pemberantasan korupsi.
Yudi menilai pro kontra terhadap sosok 9 pansel capim KPK sebagai hal biasa. Namun, dia percaya pansel telah melalui saringan dan tentu dipilih orang orang yang menurut presiden rekam jejaknya baik disertai keahlian dan juga pengalaman bisa menyeleksi calon pimpinan KPK yang sesuai harapan masyarakat.
“Tentu Presiden ingin meninggalkan legasi dalam pemberantasan korupsi dengan terpilihnya Pimpinan KPK yang terbaik dan berintegritas,” kata dia.
Yudi menilai Pansel juga harus menjawab keraguan publik agar terpilih Capim KPK terbaik untuk diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kemudian diuji di DPR.
Menurutnya, masyarakat masih ada keraguan akibat trauma pemilihan pimpinan KPK periode sebelumnya yang membuat lembaga antirasuah itu minim prestasi dan lebih banyak kontroversi. Dia meminta pansel tak ragu mencoret capim KPK yang bermasalah.
“(Perlu) Keberanian untuk mencoret calon pimpinan bermasalah akan menjadi ujian bagi pansel yang tentu akan dilihat oleh masyarakat. Oleh karena itu maka Pansel harus transparan dalam melaksanakan tugasnya tahap demi tahap hingga terpilihnya 10 orang capim yang akan diserahkan ke DPR,” katanya.
(jbr/dwia)