Jakarta –
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) resmi melakukan uji coba beroperasi 24 jam. Layanan yang disebut Angkutan Malam Hari atau Amari ini akan uji coba selama tiga bulan dengan target penambahan penumpang lima persen.
Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya optimistis angka lima persen itu bakal terpenuhi. Pasalnya uji coba Amari kali ini membuka empat rute dengan masing-masing melintas di kawasan ramai saat malam-pagi hari.
“Jadi uji coba yang dimulai malam ini ada 4 rute, kemudian kami harapkan dengan operasional yang empat rute ini, maka masyarakat yang sebelumnya mengurungkan niatnya untuk beraktivitas ke pusat kegiatan malam hari, akan menggunakan angkutan malam hari Mikrotrans ini,” kata Syafrin Liputo kepada wartawan di Halte Kramat Jati, Jumat (31/5/2024) malam.
“Tentu dengan upaya ini kami mendorong, kegiatan khususnya UMKM di pusat kegiatan kita bisa semakin tumbuh dan menjadi primadona masyarakat dalam upaya kegiatan mereka setiap hari,” sambungnya.
Syafrin menambahkan pihaknya bersama PT TransJakarta akan terus memonitor dan mengevaluasi Amari dalam tiga bulan mendatang. Jika hasilnya sesuai target, bukan tidak mungkin akan ada penambahan rute Amari berikutnya.
“Setelah 3 bulan akan dievaluasi, jika hasilnya sesuai target yang sudah ditetapkan, maka ini akan diperluas. Misalnya contoh awal kami operasionalkan angkutan malam hari pelayanan TransJakarta pada koridor BRT itu hanya dilakukan pada tiga koridor awalnya, dan salah satu koridor mulai dari Blok M, kemudian diperluas jadi 13 koridor, saat ini sudah 14 koridor,” ungkap dia.
Sementara itu, Dirut TransJakarta Welfizon Yuza menuturkan, layanan Amari ini dibentuk untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang banyak beraktivitas pada malam-pagi hari. Menurutnya hal ini merupakan salah satu tanggungjawab PT Transjakarta yang diamanahi Pemprov DKI Jakarta melayani mobilitas warga.
“Dan kami di TransJakarta punya visi menghubungkan kehidupan Jakarta, dan salah satunya hari ini TransJakarta digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satu nya adalah angkutan, tadi ngobrol dengan pedagang untuk ke pasar, pasar di sini ramainya mulai jam 8 sampai jam 4 pagi, dan sebagian selama ini masih menggunakan kendaraan Pribadi karena tidak adanya layanan. Kami Melihat ini jadi tanggung jawab TransJakarta untuk melayani warga. Maka dengan arahan yang diberikan pak Kadis, kita melakukan uji coba layanan ini selama tiga bulan,” ungkap Welfizon.
“Tentu dalam uji coba ini semua aspek SPM akan kami evaluasi. Mulai dari keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan, semua nanti kami amati. Kami akan laporkan secara periodik kepada pak Kadis untuk dilakukan penyempurnaan layanan tersebut,” sambungnya.
(dwia/dwia)