Jakarta –
Massa dari Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) menggelar Aksi Solidaritas Bela Palestina di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat. Salah satu peserta aksi, Yeni (45) mengaku sudah melakukan boikot produk Israel seperti pasta gigi dan sabut sebagai bentuk dukungan untuk Palestina.
“Sudah, insyaallah sudah berjalan. Mengganti pasta gigi, sabun, ini kalau kita termasuk membiasakan ke anak-anak lihat produknya,” kata Yeni kepada wartawan di Kedubes AS, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2024).
Yeni mengatakan serangan Israel ke Palestina sudah di luar batas kemanusiaan. Menurutnya, apa yang terjadi di Palestina bukan berbicara tentang umat Islam melainkan tentang kemanusiaan.
“Ya tentunya kalau dari sisi kemanusiaan sudah di luar batas kemanusiaan ya, yang mana genosida itu mereka lakukan tanpa mempertimbangkan unsur kemanusiaan sama sekali, walaupun sudah banyak di belahan bumi, di luar Indonesia pun sudah banyak yang menyuarakan ini sudah di luar batas kemanusiaan. Bukan hanya Gaza, Palestina, yang mereka bombardir, tapi ini pengungsian, anak-anak, wanita yang seharusnya di luar dari yang mereka jadikan tujuan pembantaian, mereka bantai juga, itu kan sudah, kita tidak lagi bicara tentang umat Islam, tapi sudah bicara tentang kemanusiaan,” ujarnya.
Sigit dan Yeni Peserta Aksi All Eyes on Rafah Foto: (Mulia Budi/detikcom)
|
Dia berharap Indonesia terus memberikan dukungan penuh ke Palestina. Dia berharap diplomasi terus dilakukan.
“Ya tentunya kami sebagai bagian dari warga Indonesia ya yang menjadi bangsa terbesar muslim terbesar kita berharap pemerintah bisa memberikan dukungan yang penuh seperti yang sudah kami lakukan hari ini, kita ingin pemerintah lebih lagi menunjukkan bahwa masyarakat bangsa Indonesia ada bersama rakyat Palestina, kita nggak bisa hanya melihat-lihat dan yang bisa kita harapkan adalah Indonesia melalui pemerintah bisa melakukan diplomasi-diplomasi menuju kebaikan untuk saudara-saudara kita di Palestina,” ujarnya.
Suami Yeni, Sigit (45) mengatakan serangan yang dilakukan Israel ke Palestina semakin menjadi-jadi. Dia mengatakan hal itulah yang menjadi alasannya mengikuti aksi bela Palestina di Kedubes AS tersebut.
“Pertama memang kita mengikuti benar mengenai kejadian yang terjadi di Gaza terutama, dan juga sudah hampir tidak ada perkembangan berarti di Gaza, malah makin menjadi-jadi kekejaman Israel. Jadi kami ke sini untuk menunjukkan dukungan kita kepada Gaza,” ujar Sigit.
Drama ICC Lebih Seru Dibanding Drakor
Peserta aksi lainnya, Rahma (40), membawa poster bertulisan ‘cuti nonton drakor drama ICC lebih seru’. Dia mengaku sengaja tak menonton drama korea (drakor) untuk sementara waktu demi mengawal perkembangan kondisi di Palestina.
“Kalau ini sih memang saya pecinta drakor, untuk sementara setop dulu dah, saya mengikuti Palestina dari mulai 7 Oktober 2023 jadi kita setop dulu, ini lebih bagus,” ujar Rahma.
Dia berharap serangan dari Israel terhadap Palestina dapat dihentikan. Dia juga turut membawa poster bertulisan ‘#tangkap Netanyahu’.
“Jiwa, kita sudah menjiwai ya Palestina, kita mendesak sebenarnya semua naegara-negara khususnya Indonesia untuk terus membantu dan mendesak PBB biar membebaskan Palestina menghentikan genocide yang dilakukan oleh Netanyahu,” ujarnya.
Rahma berharap Indonesia akan mendukung Palestina dalam rapat internasional di PBB. Dia juga berharap pemerintah akan memberikan izin terhadap berbagai aksi Bela Palestina yang digelar di Indonesia.
“Untuk Indonesia sendiri harapannya yaitu pemerintah tetap mendukung kami sebagai rakyat untuk satu, memboikot produk-produk yang disponsori oleh Israel dan kawan-kawan. Dua, pemerintah untuk membantu kami atau tetap mendukung kami mengadakan aksi-aksi seperti ini diperbolehkan. Tiga, kita mendesak pemerintah untuk ambil suara andil suara angkat bicara tentang Palestina di mana pun pemerintah berada, baik di PBB maupun di rapat-rapat internasional lainnnya,” ujarnya.
(mib/zap)