Pelarian buron nomor wahid Thailand, Chaowalit Thongduang, selama 7 bulan di Indonesia terhenti. Chaowalit buron kasus penembakan polisi anggota kehakiman Thailand menggunakan nama samaran ‘Sulaiman’ saat berada di Aceh.
Dasar Polri melakukan penangkapan terhadap Chaowalit Thongduang atau Paeng atas red notice dari polisi Thailand. Chaowalit diduga menembak polisi Thailand dan anggota kehakiman.
“Dasar dari penangkapan yang dilakukan terhadap buronan ini adalah adanya red notice control dari Royal Thai Police yang dikeluarkan pada tanggal 16 Februari 2024 atas nama Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node,” kata Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, dalam jumpa pers, Minggu (2/6/2024).
Kepala Divisi Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti, menjelaskan aksi brutal yang sudah dilakukan Chaowalit berujung ditetapkan sebagai buron nomor 1 di Thailand. Polisi menilai Chaowalit buron dengan kasus brutal dan dihadapi dengan serius.
“Mendapatkan perintah dari Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) dan didapatkan dari hasil koordinasi dengan pihak Thailand betapa seriusnya tersangka yang dihadapi gangster kelas 1. Melarikan diri dari lapas, selama 7 bulan berada di Indonesia, dengan bunuh polisi dan menembak anggota kehakiman,” kata Krishna.
Atas perintah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan juga hasil koordinasi dengan Royal Thai Police, Polri melakukan pendalaman dan menangkap Chaowalit di sebuah apartemen di Kecamatan Badung, Bali. Penangkapan dilakukan berdasarkan koordinasi bersama Polda Bali, Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Polda Aceh.
“Pada saat penangkapan saya sampaikan dengan tegas kepada seluruh tim hati-hati mengingat pelaku adalah nomor 1 buronan di sana, apa pun bisa terjadi. Hasil yang kami dapat pelaku dapat ditangkap tanpa perlawanan, meskipun semuanya sudah dikunci dalam segala titik,” tuturnya.
Penjelasan Bareskrim soal penangkapan buron nomor 1 Thailand. (Agung Pambudhy/detikcom)
|
Polri juga mengungkap fakta baru Chaowalit Thongduang yang ditangkap di Bali setelah 7 bulan melarikan diri. Diketahui Chaowalit masuk jaringan narkoba internasional Myanmar hingga Australia.
“Memang dia ada kaitannya dengan jaringan internasional yang ada di Myanmar. Jadi mereka ada jaringan internasional Thailand-Australia,” kata Komjen Wahyu Widada.
Chaowalit Thongduang masuk ke Indonesia perairan Aceh menggunakan speedboat. Chaowalit menggunakan speedboat masuk ke Indonesia dalam perjalanan selama 17 jam.
“Diketahui buronan tersebut dia masuk ke Indonesia pada 8 Desember 2023 melalui jalur perairan laut Thailand menggunakan speedboat 200PK,” kata Komjen Wahyu Widada.