Jakarta –
Tips memilih hewan kurban perlu diketahui bagi umat Islam sebagai persiapan ibadah kurban di Hari Raya Idul Adha nantinya. Tips ini terdiri dari cara memilih hewan sesuai kondisi fisik yang layak untuk dijadikan kurban hingga tempat atau lokasi pembeliannya.
Hal ini penting diketahui agar hewan yang dipilih itu layak dan dapat diterima sebagai ibadah kurban. Berikut sederet tips dirangkum detikcom dari berbagai sumber, terutama dari Kementerian Agama (Kemenag)dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas):
Harus dari Jenis Hewan Ternak
Tips memilih hewan kurban yang pertama, harus memilih hewan kurban dari jenis hewan ternak, sebagaimana syariat Islam memerintahkan mengkurbankan hewan ternak. Hewan ternak yang diperbolehkan adalah unta, sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Sudah Mencukupi Usia Minimal
Tips yang kedua, pastikan hewan kurban sudah cukup usia untuk dikurbankan sesuai jenis hewan ternaknya. Usia minimal hewan kurban untuk unta 5 tahun, untuk sapi atau kerbau 2 tahun, untuk domba atau kambing 1 tahun, dan untuk jenis kambing kacang 2 tahun.
Cara mudah mengetahui usia hewan kurban adalah melalui catatan kelahiran ternak yang dimiliki oleh pemilik. Selain itu, juga bisa dengan mengecek kondisi gigi hewan, yakni jika gigi susu hewan tersebut telah tanggal (dua gigi susu yang di depan), hal tersebut menandakan ternak (kambing dan domba) telah berumur sekitar 12-18 bulan, sedangkan sapi dan kerbau sekitar 22 bulan.
Tidak Memiliki Kecacatan Fisik
Tips yang ketiga dalam memilih hewan kurban yang tak kalah penting adalah pastikan bahwa hewan tersebut tidak memiliki kecacatan fisik. Pilihlah hewna kurban yang memiliki anggota tubuh lengkap, tidak pincang, tidak patah tanduk, tidak putus ekor, utuh buah zakarnya, tidak ada kerusakan daun telingan kecuali yang disebabkan untuk pemberian identitas.
Kemudian pilihlah hewan kurban yang tidak buta. Sebab hewan kurban menjadi tidak sah jika hewan tersebut mengalami kebutaan sebelah atau kebutaan sepenuhnya. Jika tidak sah, maka hewan tersebut memiliki status sebagai daging biasa bukan menjadi kurban.
Kodisi Sehat/Tidak Berpenyakit
Tips keempat dalam memilih hewan kurban adalah perhatikan kondisi kesehatan hewan. Pilihlah hewan kurban yang sehat dan tidak berpenyakit atau memiliki tanda-tanda penyakit, seperti gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kerap kali menyerang hewan ternak. Tanyakan soal Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai acuan kesehatan hewan tersebut.
Hewan kurban harus dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit, seperti demam, kurang nafsu makan, kudis, ada ekskreta (buangan) dari lubang hidung, bulu kusam dan berdiri, mata cekung dan kotor, diare, serta lemas. Kemudian hewan ternak yang sehat cuping hidungnya basah, tetapi bukan karena flu. Selain itu, lihat juga bulunya yang harus bersih dan mengkilap. Cek juga pernafasan dan juga detak jantungnya.
Kondisi fisik dari hewan kurban juga perlu diperhatikan, dan pastikan calon hewan kurban memiliki nafsu makan yang baik, lincah, mata bersinar, dan bulu tidak kusam. Karena dengan nafsu makan yang baik dan lincah, otomatis kondisi hewan akan terlihat gemuk dan tidak seperti hewan yang memiliki penyakit.
Cek Tempat Pembelian Hewan
Tips terakhir yang juga penting untuk diperhatikan adalah terkait tempat atau lokasi pembelian hewan kurban. Terkait hal ini, setiap pemerintah daerah telah menentukan syarat dan ketentuan lapak penjualan hewan kurban.
Hal tersebut meliputi, lokasi penjualan sesuai yang telah ditetapkan oleh Bupati/Walikota setempat, kemudian ketersediaan lahan cukup dan sesuai jumlah hewan ternak/kurban yang ada, lalu kondisi kandang penampungan berpagar/ada pembatasnya, dan limbah tidak boleh dikeluarkan dari tempat penjualan sebelum didesinfeksi/pemusnahan.
Selanjutnya untuk fasilitas-fasilitas yang tersedia terdiri dari kandang karantina (untuk ternak yang baru masuk), kandang isolasi (untuk pengamatan intensif selama masa karantina hewan), tempat pemotongan bersyarat (untuk mencegah penularan/penyebaran penyakit pada hewan, lingkungan hidup dan manusia), ada penampungan limbah, bahan dan peralatan desinfeksi, tempat perebusan (kepala, jeroan, kaki, ekor/buntut, dan tulang), hingga tempat penguburan jika ada hewan yang mati.
Tambahan, tips saat bertransaksi membeli hewan kurban adalah pastikan untuk membeli hewan kurban dari penjual/lembaga sosial dan keagamaan terpercaya, dan belilah hewan kurban yang memiliki Sertifikat Veteriner/Surat Kesehatan Hewan.
(wia/imk)