Jakarta –
Fenomena iklim La Nina diprakirakan akan mulai kembali terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Setelah hampir setahun, sejak Juni tahun lalu, fenomena El Nino melanda Indonesia, BMKG memprakirakan Indonesia akan segera berganti ke periode La Nina. Kapan waktunya?
Menurut laporan BMKG, disebutkan bahwa peluang 60 persen berakhirnya El Nino dan kemungkinan akan digantikan oleh munculnya La Nina pada periode bulan Juni hingga Agustus 2024. Meskipun kondisi netral El Nino diperkirakan dapat bertahan hingga bulan Juli 2024.
“Terdapat peluang 60%, berakhirnya episode El Nino kemungkinan akan digantikan oleh munculnya La Nina pada periode bulan Juni-Agustus 2024. Meskipun kondisi Netral diperkirakan dapat bertahan setidaknya hingga bulan Juli,” jelas BMKG dalam keterangannya.
Kondisi El Nino dan La Nina
Untuk wilayah Indonesia, lanjut BMKG, pada periode bulan Juni-Juli-Agustus tahun 2024 ini, dampak fenomena La Nina diketahui berupa peningkatan curah hujan mencapai 20 hingga 40 persen. Beberapa lokasi bahkan dapat mencapai peningkatan hingga lebih dari 50 persen.
Dalam laporannya, BMKG juga menyebutkan bahwa Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperkirakan El Nino sebelumnya telah terjadi pada bulan Juni 2023 dan mencapai puncaknya pada Desember tahun lalu. Dan kondisi saat ini, El Nino mulai melemah meski masih netral.
Apa Itu El Nino dan La Nina?
Mengutip BMKG, El Nino dan La Nina merupakan fenomena penyimpangan pola normal siklus iklim di Samudra Pasifik. Jika El Nino adalah pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal, maka sebaliknya La Nina adalah pendinginan suhu muka laut di bawah kondisi normalnya.
Dampak El Nino dan La Nina
Secara umum, masih menghimpun informasi dari BMKG, dijelaskan bahwa fenomena El Nino dan La Nina dapat berdampak pada intensitas curah hujan di suatu wilayah. Jika El Nino memicu kekeringan karena curah hujan sedikit, sebaliknya La Nina memicu meningkatnya curah hujan.
Di Indonesia, menurut BMKG, La Nina menyebabkan cuaca ekstrim yang memicu terjadinya bencana banjir dan longsor. Fenomena La Nina umumnya memberikan efek pendinginan suhu bumi secara global, meski begitu dampaknya dapat berbeda-beda di setiap wilayah di dunia.
(wia/imk)