Jakarta –
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta angkat bicara mengenai proyek pembangunan saluran air limbah di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Proyek ini dikeluhkan masyarakat lantaran menyebabkan kemacetan jalan.
Ketua Subkelompok Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah Dinas SDA DKI Jakarta Robby Dwi Mariansyah mengatakan proyek ini disebut sebagai Jakarta Sewerage Development Project (JSDP). Ini merupakan pembangunan sistem pengelolaan limbah domestik terpusat dan terintegrasi yang terdiri dari 15 zona (zona 0-zona 14) di Provinsi DKI Jakarta.
“JSDP termasuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN) dan kegiatan strategis daerah (KSD), diharapkan dapat memperbaiki kualitas air limbah dengan meningkatkan cakupan pengelolaan air limbah di provinsi, mengolah air limbah, menjadi alternatif pengelolaan air limbah yang diharapkan menjadi sumber air baku serta memberikan manfaat meningkatkan kesehatan masyarakat,” kata Robby melalui keterangannya, Jumat (7/6/2024).
Karena masuk PSN sekaligus KSD, pengerjaannya pun dilakukan oleh pemerintah pusat bersama Pemprov DKI Jakarta. Adapun Jalan Cikini Raya termasuk ke dalam JSDP Zona 1 paket 5.
Secara keseluruhan, lokasi pekerjaan untuk paket 5 berada di 3 kecamatan di Jakarta Pusat dan 1 kecamatan di Jakarta Barat. Paket ini dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Rinciannya sebagai berikut:
Jakarta Pusat
1. Kecamatan Menteng: Menteng, Pegangsaan, Cikini, Kebon Sirih
2. Kecamatan Gambir: Gambir, Kebon Kelapa
3. Pasar Baru, Kartini, Mangga dua selatan
Jakarta Barat
4. Kecamatan Taman Sari: Pinangsia, Tangki, Taman Sari
Pekerjaan konstruksi dimulai sejak akhir 2023, ditargetkan rampung pada Januari 2027. Nilai kontrak mencapai Rp 787,16 miliar dengan sumber anggaran dari APBD DKI Jakarta.
“Pembangunan dilakukan secara bertahap, jadi proyek multiyears,” terangnya.
Adapun, metode yang digunakan dalam proyek ini adalah metode pipa jacking. Robby menjelaskan ini merupakan metode pemasangan pipa dalam tanah tanpa pembuatan galian terbuka.
Metode ini efektif untuk pemasangan pipa di kedalaman tertentu sebab metode galian terbuka akan sulit dilakukan karena alasan safety saat pemasangan di kedalaman relatif cukup dalam. Selain itu, metode ini dapat mengurangi gangguan aktivitas bisnis di kawasan usaha perekonomian padat ataupun kawasan wisata di mana tidak dimungkinkan untuk pengalihan lalin.
Mekanisme pelaksanaan jacking sebagai berikut:
1. Mesin bor (shield machine) pada bagian depan (bulkhead) mulai bekerja dengan mengebor tanah. Tanah hasil bor akan masuk ke dalam shield machine dan dicampur dengan cairan slurry agar larut sehingga dapat dialirkan keluar melalui pipa-pipa slurry. Dalam melakukan pemboran, besarnya tekanan slurry dalam mesin bor harus disesuaikan dengan tekanan tanah dan air tanah tujuannya agar diperoleh tingkat kestabilan yang cukup dalam melaksanakan pemotongan (pengeboran) tanah.
2. Cairan slurry yang bercampur tanah akan dikeluarkan dari shaft dengan pompa slurry dan dikontrol dengan valve. Cairan tanah dan slurry akan dialirkan melalui pipa vertikal dan akan dipisahkan kembali sebagai cairan slurry dan tanah menggunakan mesin proses slurry yang dipasang di luar shaft.
3. Cairan slurry yang telah dipisahkan tadi kemudian dialirkan kembali ke mesin bor tanah sedangkan tanah hasil pemboran akan ditampung sementara di truk tangki untuk diangkut ke tempat pembuangan bila sudah penuh. Sirkulasi sistem tersebut akan berlangsung selama jacking dan membutuhkan alat pengendali berupa dial pengukur tekanan, katup-katup dan pompa-pompa.
4. Sementara itu pada saat yang bersamaan hydraulic jack akan menekan pipa masuk ke dalam tanah yang telah digali/dibor.
5. Untuk memastikan bahwa kegiatan berlangsung sesuai dengan rencana, maka akan dilakukan pemantauan pada ruang kontrol.
Lebih lanjut dia menjelaskan konstruksi paket 5 terdiri dari pengadaan dan pemasangan pipa jacking diameter 400 mm-1.000 mm, straight main jacking ± 15.071 m. Kemudian pengadaan dan pemasangan pipa jacking diameter 800 mm-1.200 mm, I-curve main jacking ± 3.577 m.
Konstruksi vertical shaft nomor 1-26 sebanyak 141 unit, konstruksi precast manhole diameter 1.200 mm-2.300 mm sebanyak 108 unit dan special type cast in place manhole sebanyak 2 unit. Diversion chamber, connection pipe, outlet pipe serta in flow pipa sebanyak 36 unit, pekerjaan jacking pipa persil dengan jenis boring sebanyak 73 unit, pekerjaan repavement ± 50.968 m, serta pekerjaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMKK.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat mengeluhkan kemacetan di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat (Jakpus), karena galian proyek pembangunan saluran air limbah. Proyek tersebut berlangsung sejak Oktober 2023.
Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (7/6/2024), setidaknya ada tiga galian pembangunan saluran air limbah di jalan satu arah tersebut. Lokasi pertama berada di pertigaan Jalan Raden Saleh, kedua berada di seberang Rumah Makan Ampera 2, dan ketiga berada di seberang KFC Cikini, di persimpangan menuju Jalan Cilacap.
Di proyek yang ada di depan KFC Cikini, terdapat pengumuman bahwa proyek dimulai pada 21 Oktober 2023. Galian tersebut membuat badan jalan menjadi sempit.
Tukang ojek di lokasi, Endang, mengeluhkan kemacetan tersebut. Dia mengaku macet terkadang terjadi pada pagi hingga malam hari.
“Pagi jam setengah 7 udah macet macetnya, yang kadang sampai malam,” ujar Endang, di lokasi.
Menurutnya, sejumlah tukang ojek online memilih mencari jalan pintas. Itu dilakukan guna menghindari macet panjang di Jalan Cikini Raya.
(taa/idn)