3 CEO usaha rintisan menjadi narasumber pada acara GDP Power Lunch di Jakarta, 6 Mei 2024. (Foto: Dika/Okezone)
JAKARTA – Kehadiran teknologi yang semakin maju turut mendukung perkembangan bisnis rintisan (start up) termasuk yang menggunakan model crowd sourcing. Teknologi mendorong erfisiensi dan mempercepat pekerjaan yang perlu dilakukan, demikian disampaikan CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan.
Menurut Dimas, teknologi menjadi sesuatu yang vital dalam menjalankan bisnisnya, mulai dari menjaga efisiensi para mitra crowd sourcing hingga pengerjaan permintaan klien dengan teknologi yang dimiliki Dekoruma.
“Kalo di Dekoruma ada Thudio. Dari yang mendesain sebuah rumah itu butuh waktu seminggu-dua minggu, tapi dengan Thudio bisa dalam satu atau dua hari,” terang Dimas saat ditemui pada acara GDP Power Lunch, Kamis, (6/6/2024).
Thudio adalah sebuah aplikasi yang dimiliki Dekoruma untuk mempermudah desain rumah, termasuk interior.
“Dengan teknologi kami, (mitra) yang biasanya bisa mengerjakan 10 (pekerjaan) sebulan dia bisa mengerjakan 20 sebulan. Jadi efisiensinya naik, itu karena teknologi.”
Penggunaan AI yang semakin marak di kalangan dunia usaha juga turut mendukung perkembangan ini.
Meski Dimas mengatakan bahwa AI belum dapat menggantikan pekerjaan manusia, namun kecerdasan buatan itu telah dapat digunakan sebagai pendukung.
“Kita bukannya mereplace (menggantikan) manusia karena kita berada di bisnis yang sangat personal,” ujarnya.