Pekanbaru –
Suasana haru mengantar jaksa Bambang Heripurwanto yang hendak terbang ke Kota Ambon, Maluku, untuk melakukan pengambilan sumpah jabatan serta serah terima jabatan pada Selasa lalu. Pria berusia 45 tahun ini baru saja dilantik sebagai Koordinator Kejaksaan Tinggi Maluku. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Seksi Penerangan Hukum pada Asisten Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau di Pekanbaru.
Di Bandar Udara Internasional sultan Syarif Kasim II, Selasa (4/6/2024), tidak hanya keluarga yang mengiringi Bambang, namun juga sejumlah pimpinan media di Riau. Sebagai jembatan penghubung antara institusi Kejaksaan dan media, Bambang dikenal memiliki hubungan akrab dengan wartawan se-Provinsi Riau. Mereka sampai meminta petugas protokol bandara untuk mengizinkan menemani Bambang hingga di ruang tunggu. Perintah mutasi yang cukup mendadak membuat Bambang belum sempat mengadakan acara perpisahan.
“Sedih sih pasti tapi namanya perintah harus kita laksanakan. Insyaallah kalau saya pulang kita kumpul-kumpul lagi, komunikasi nggak terputus,” ucap pria kelahiran Pekanbaru ini saat dihubungi detikcom. Bukan hanya para rekan media yang kehilangan sosok Bambang di Kejati Riau. “Pak Kajati juga nitip pesan buat bantu walaupun saya pindah tugas ke Maluku. ‘Susah nih cari kader penggantinya, nggak usah yang ngimbangin, minimal mendekati aja udah syukur’,” tutur Bambang menirukan pesan Akmal Abbas, Kajati Riau.
Selama hampir 26 tahun mengabdikan diri di Kejaksaan Republik Indonesia, Bambang memang selalu totalitas dalam bekerja. Di manapun Bambang ditugaskan, ia selalu meninggalkan kesan baik. Di tahun 2022, saat Bambang pertama kali bertugas sebagai Kasi Penkum, ayah dari tiga anak ini menyadari betapa pentingnya publikasi di media massa terhadap tingkat kepercayaan masyarakat khususnya di Kejati Riau.
“Sebesar dan sebagus apapun penanganan perkara kita, tanpa publikasi, masyarakat nggak akan bisa melihat kinerja kita. Sementara di Riau, media juga terbatas. Maka dari itu setiap ada kinerja di Kejati, saya minta para Kasi Intel untuk buat dan kirim rilis ke media. Link-link berita yang sudah naik kita kirim ke Kejagung biar mereka juga tahu kinerja kita,” kata lulusan Magister Hukum di Universitas Islam Riau ini.
Sebanyak 7-8 ribu link berita yang sudah diterbitkan oleh seluruh media massa di Riau ia setor ke Kejaksaan Agung sebagai laporan rutin setiap harinya. Selain itu Bambang juga kerap menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan pers seperti media gathering dan konferensi pers. Ia memanfaatkan media center sebagai pusat informasi bagi media dalam mengkomunikasikan kebijakan secara cepat, tepat dan akurat. Dengan cara itu, arus informasi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan meningkatkan partisipasi publik.
Penghargaan dari Jaksa Agung untuk Kejati Riau (Melisa Mailoa)
|
Bambang memahami keterbatasan yang dimiliki pers di Riau. Apalagi jika kantor berita berlokasi jauh dari kantor Kejati Riau. Untuk itu pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Intelijen di Kejari Tanjung Pinang ini membentuk wadah organisasi wartawan Kejaksaan bernama Forwaka atau Forum Wartawan Kejaksaan Kejati Riau. Disamping itu juga Forwaka di satker Kejaksaan daerah.
“Setiap ada rilis, kalau teman-teman wartawan tidak bisa hadir karena jarak tempuh jauh. Apalagi yang dari Tembilahan bisa 8-9 jam perjalanan, kan nggak mungkin ke kantor kami. Kita kirim rilis di forum itu dalam grup WhatsApp. Kalau ada informasi yang kurang, mereka bisa konfirmasi ke kami,” tutur Bambang.
Sebagai Kasi Penkum, Bambang turut ikut serta dalam Jaksa Menyapa, sebuah program bersama media untuk mengedukasi hukum kepada masyarakat. Selain itu, ayah tiga anak ini juga rutin ambil bagian dalam Jaksa Masuk Sekolah, sebuah program Kejaksaan Agung RI yang bertujuan memberi pengenalan serta pembinaan hukum sejak dini. Di lingkungan masyarakat, Bambang aktif melakukan penerangan hukum dan penyuluhan keliling ke berbagai desa. Ia turun langsung ke lapangan baik itu di kantor, pasar, instansi pemerintah maupun tempat umum lainnya untuk mengedukasi dan sebagai sarana konsultasi hukum untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Atas kinerja Bambang, Kejati Riau berhasil meraih penghargaan satuan kerja Kejaksaan berkontribusi positif dalam pemberitaan dan juga berkinerja baik oleh media di Riau beberapa waktu lalu. Selain itu, Kejati Riau juga mendapat peringkat pertama atas pencapaian Pelayanan publik, Publikasi Serta Akses Informasi Masyarakat dan Media tingkat Kejaksaan Tinggi secara berturut-turut di tahun 2022 dan 2023.
“Kita setiap tahun juga ada penilaian di Puspenkum Kejagung, mana saja tim Penkum yang aktif dari 33 provinsi. Selama ini Riau selalu di urutan belakang, paling kita itu di angka 25-26. Pelan-pelan saya dongkrak naik, dari peringkat ke-10, di penghujung masa jabatan saya, Alhamdulillah kita dapat nomor satu. Lawannya ada DKI Jakarta dan Jawa Timur,” imbuh Bambang yang semasa kecil pernah menjadi atlet lari dan mendapatkan beasiswa dana pendidikan SMP dari Komite Olahraga Nasional Indonesia.
Dengan pencapaiannya, Bambang tak ingin besar kepala. “Bambang merasa masih kurang, masih ada kelemahan. Tapi yang penting kerja totalitas dan ikhlas, biar masyarakat yang menilai.”
Di kalangan wartawan, Bambang dikenal sebagai sosok yang sangat ramah dan terbuka. Begitu tersiar kabar bahwa Bambang terpilih sebagai salah satu kandidat penerima penghargaan Adhyaksa Awards 2024 kategori Jaksa Inovatif dalam Penegakan Hukum, para rekan media ini langsung menyambut kabar baik dengan gembira. Salah satunya Hendri, Pemimpin redaksi Sumatera Times. Hendri telah mengenal sosok Bambang saat ia menjabat sebagai Kasi Pidum di Pekanbaru pada tahun 2018.
“Ketika kami mendapat kabar itu dari rilis Kejagung, kami semangat sekali bahwa nama beliau masuk nominasi. Bangga sekali kami karena kami merasa beliau layak mendapatkannya. Beliau sosok apa adanya, tanya saja sama rekan kami yang lain di sini, jawabannya akan sama,” pungkas Hendri, pendiri SumatraTimes ini.
Selama berprofesi sebagai wartawan, Hendri sering sekali bersinggungan dengan pejabat pemerintahan. Namun, ia mengakui, baru kali ini bertemu dengan sosok pejabat seperti Abang Bambang, begitu panggilan akrabnya. Setiap kali Hendri memerlukan konfirmasi dari Bambang sebagai Kasi Penkum, ia selalu kooperatif dan siap sedia melayani pertanyaannya. Jika ada kesempatan bertemu Bambang, baik itu di kantor Kejati Riau atau dimana saja, Bambang tak sungkan mengajaknya dan rekan wartawan lain ngopi bersama.
“Sangat low profile lah kalau menurut kami. Dihubungi jam berapa saja, mau jam 12 malam pun kalau tidak ketiduran pasti diangkatnya. Jam 01.00 pagi pernah Bambang menghubungi kami ‘Bro ku (panggilan mesra Bambang kepada wartawan) tolong dong ada berita dari Komjak, bilangin kawan-kawan jangan tidur dulu di grup’. Kadang kita ngajak beliau ngopi, mau di warkop, di pecel lele juga beliau nggak sungkan,” kata Hendri yang juga merupakan salah satu ketua Forwaka daerah.
Hendri mendoakan agar Bambang berhasil memboyong penghargaan Adhyaksa Awards 2024, program kerjasama Kejaksaan RI dan detikcom. Di kategori Jaksa Inovatif dalam Penegakan Hukum, Bambang bersaing dengan Kepala Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Roy Rovalino Herudiansyah, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, Andi Sugandi Darmansyah, Kasi PB3R Kejaksaan Negeri Kutai Barat, Saepul Uyun Sujati dan Kajati Banten, Didik Farkhan Alisyahdi. Pengumuman nama pemenang dan penghargaan akan diberikan pada 5 Juli 2024.
(irw/irw)