Jakarta –
Timwas Haji DPR RI mendapat laporan ada ribuan jemaah haji yang belum mendapatkan kartu nusuk. Timwas mendesak agar Kementerian Agama (Kemenag) segera menyelesaikannya.
“Kami mendesak supaya pemerintah segera menyelesaikan kartu nusuk itu hari ini,” kata anggota Timwas John Kenedy Azis kepada wartawan di Jarwal, Rabu (12/6/2024).
Kartu nusuk sangat penting dalam ibadah haji ini. Kartu nusuk digunakan untuk puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Karena kartu nusuk ini sangat penting supaya jemaah bisa masuk Armuzna. Tanpa kartu nusuk ini, Anda tidak bisa masuk,” ujar John Kenedy.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Timwas, John Kenedy mengatakan ada sekitar 15 ribu jemaah yang belum mendapatkan kartu nusuk. “Sekarang ini pemerintah sedang mengupayakan, katanya hari ini,” imbuhnya.
Timwas mendesak Kemenag segera menyelesaikan masalah tersebut agar seluruh jemaah haji bisa menyelesaikan pelaksanaan ibadah haji, terutama di puncak haji di Armuzna.
“Timwas meminta pemerintah cq Kemenag serius untuk menyelesaikan kartu nusuk ini, karena kartu nusuk ini menjadi salah satu syarat untuk ke Armuzna,” tegasnya.
(Ketiga dari kiri) Ibu Dewi, jemaah haji asal Bandung yang belum mendapatkan kartu nusuk. (Mei Amelia/detikcom)
|
Sementara itu, salah seorang jemaah asal Bandung bernama Dewi merasa cemas lantaran belum mendapatkan kartu nusuk. Dari ratusan jemaah haji kloter KJT-2 asal Bandung, hanya Dewi yang belum mendapatkan kartu nusuk.
“Itulah, khawatir. Kalau ada kepastian, kan saya tenang. Mudah-mudahan secepatnya,” kata Dewi.
Dewi dijanjikan akan mendapatkan kartu nusuk paling lambat Kamis (13/6) besok. “Katanya hari ini, kalau tidak, besok,” katanya.
(mei/eva)