Jakarta –
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, berada di Oslo Forum 2024 di Norwegia. Dalam forum tersebut, Menlu bicara soal usaha untuk mediasi konflik di Gaza hingga Ukraina.
Oslo Forum tahun ini mengangkat tema ‘mediation against all odds,’ atau, kalau diterjemahkan kurang lebih adalah ‘mediasi di tengah situasi yang serba sulit.’
“Tema ini sangat relevan di tengah terus meningkatnya konflik dan perang di dunia, antara lain di Gaza dan Ukraina. Oslo Forum adalah forum tahunan yang dilakukan oleh Norwegia, dimana para mediator dan negosiator dari berbagai negara diundang,” kata Menlu Retno, dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).
Tahun ini, merupakan undangan yang keempat kalinya untuk Menlu Retno. Menurutnya, peran aktif Indonesia untuk isu Myanmar, Afganistan, dan Palestina menjadi dasar kehadiran Indonesia di forum tersebut.
“Tahun ini, saya juga mendapatkan kehormatan untuk berdiskusi dalam satu panggung di bagian utama forum, yaitu di opening plenary, bersama dengan Perdana Menteri Norwegia, Presiden Somalia, dan State Minister dari Qatar. Dan sebagai moderator adalah wartawan senior BBC, Lyse Doucet,” katanya.
“Dalam diskusi antara lain saya sampaikan bahwa, tidak semua negara dapat menjadi mediator, tapi semua dapat berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian, menciptakan situasi yang kondusif untuk perdamaian. Jadi diskusinya, saya usulkan untuk diperluas, bukan hanya ‘mediation against all odds’ tetapi ‘mediation and peace making against all odds,'” ujarnya.
Menurut Menlu Retno, mencapai perdamaian tidak mudah. Terkadang, pihak yang berkonflik tidak ingin atau belum ingin berdamai.
“Mereka beranggapan jika berdamai berarti menyerah. Oleh karena itu, kita harus yakinkan semua pihak, terutama pihak-pihak yang berkonflik untuk meninggalkan pendekatan zero sum game,” katanya.
Menlu RI Bertemu PM Norwegia hingga Utusan Uni Eropa
Dalam pertemuan itu, Menlu Retno bertemu dengan beberapa pihak yaitu:
Pertama, pertemuan courtesy call dengan Perdana Menteri Norwegia. Fokus bahasan adalah mengenai Palestina, terutama bagaimana bekerjasama untuk menggalang dukungan agar lebih banyak negara mengakui Palestina. Dalam Pertemuan, Norwegia juga berkomitmen untuk memperkuat kerjasama di bidang kehutanan dan perubahan iklim.
Pertemuan kedua adalah dengan Utusan Khusus Inggris untuk isu Myanmar dan Direktur Afghanistan Kementerian Luar Negeri Inggris.
Pertemuan ketiga dengan State Minister Qatar Dr. Al-Khulaifi.
Pertemuan keempat dengan Komisioner Tinggi HAM PBB, Mr. Volker Türk.
Yang kelima, dengan Chair of Afghanistan Future Thought Forum, yaitu Ibu Fatima Gailani.
Pertemuan keenam dengan Regional Director, Middle East and North Africa, dari Centre for Humanitarian Dialogue, Mr. Romain Grandjean.
Pertemuan ketujuh, dengan Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, terutama untuk pendidikan perempuan, yaitu Rina Amiri.
Pertemuan kedelapan, dengan Utusan Khusus Uni Eropa untuk Afghanistan, Mr. Tomas Niklasson.
(aik/dhn)