Jakarta –
Ada berbagai macam tradisi dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha di Indonesia. Tak hanya beragam, berbagai tradisi perayaan Idul Adha dari berbagai daerah di Indonesia ini juga memiliki keunikan dan maknanya masing-masing.
Apa saja tradisi unik perayaan Idul Adha yang ada dari berbagai daerah di Indonesia?
Meugang merupakan tradisi perayaan hari raya agama Islam yang biasa diadakan oleh masyarakat Aceh, termasuk pada saat perayaan Idul Adha. Mengutip Kemenparekraf, tradisi Meugang yang berasal dari kata Makmeugang ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan identik dengan makan daging sapi atau kerbau bersama yang diolah dengan beraneka ragam masakan dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat, sebagai bentuk ungkapan syukur.
Nganggung di Bangka Belitung
Tradisi perayaan Idul Adha ini berasal dari Bangka Belitung. Mengutip Kemendikbud, tradisi Nganggung dilakukan sebagai bentuk kekeluargaan yang kokoh dan menjadi ajang silaturahmi masyarakat setempat. Masyarakat membawa makanan dari masing-masing rumah ke masjid, langgar, atau balai pertemuan untuk memperingati hari-hari besar agama Islam, salah satunya Idul Adha.
Maanta Pabukoan di Sumatra
Tradisi yang disebut Maanta Pabukoan ini biasa dilakukan masyarakat Jambi. juga Sumatra Barat. Mengutip Kemendikbud, merupakan bentuk rasa terimakasih kemenakan kepada penghulu suku dan mamak yang telah mencurahkan perhatiannya, waktu, pemikiran untuk kebaikan kemenakannya. Tradisi maanta pabukoan juga sebagai bentuk memperkuat silaturrahim antara kemenakan dengan keluarga penghulu suku dan keluarga mamak.
Tradisi Nganteuran, seperti mengutip Kemendikbud, merupakan kebiasaan masyarakat mengantarkan makanan ke rumah sanak saudara atau tokoh masyarakat, sekaligus untuk mempererat tali silaturahmi. Tradisi ini biasa dilakukan masyarakat dari berbagai daerah, seperti di Sumatra Selamat, ada juga di Tangerang, hingga di Jawa Barat.
Tradisi perayaan Idul Adha dari Cirebon ini, seperti mengutip Kemenparekraf, dipercaya merupakan dakwah dari Sunan Gunung Jati. Tradisi ini disebut Gamelan Sekaten yang selalu dibunyikan setiap perayaan hari besar agama Islam. Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi penanda bahwa umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan.
Tradisi perayaan Idul Adha ini kerap diselenggarakan masyarakat Semarang. Mengutip Kemenparekraf, tradisi Apitan ini merupakan bentuk rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi, dan bentuk ungkapan rasa syukur di perayaan Idul Adha. Di Semarang, tradisi Apitan biasa diisi dengan pembacaan doa yang dilanjutkan arak-arakan, juga menyuguhkan berbagai hiburan khas kearifan lokal.
Grebeg Gunungan merupakan tradisi perayaan Idul Adha oleh masyarakat Yogyakarta. Mengutip Kemenparekraf, tradisi ini dilakukan dengan mengarak hasil bumi dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman. Arak-arakan hasil bumi ini berjumlah tiga buah gunungan yang tersusun dari rangkaian sayur-mayur dan buah. Di Yogyakarta, tradisi Grebeg Gunungan dilaksanakan setiap hari besar agama Islam.
Tradisi unik perayaan Idul Adha ini biasa dilakukan oleh masyarakat Pasuruan, Jawa Timur. Mengutip Kemenparekraf, tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada hewan kurban yang akan disembelih. Menariknya, hewan yang hendak dikurbankan akan didandani secantik mungkin bak pengantin. Setelah didandani, semua sapi akan diarak menuju masjid setempat untuk diserahkan kepada panitia kurban.
Hadrat di Maluku Utara
Tradisi Hadrat merupakan salah satu tradisi perayaan Idul Adha yang biasa dilakukan masyarakat Maluku Utara. Mengutip Setda Maluku, Festival Hadrat Bersahaja merupakan sarana untuk mensosialisasikan nilai-nilai budaya kepada masyarakat, dan diharapkan menjadi sarana transmisi budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Ari Kaut di Raja Ampat
Tradisi perayaan Idul Adha dari wilayah Raja Ampat ini disebut Ari Kaut. Mengutip Kemendikbud, tradisi ini telah diwariskan secara turun-menurun di berbagai desa di Raja Ampat. Ari Kaut memiliki arti peringatan terhadap hari-hari besar agama Islam, yaitu Idul Fitri, Idul Adha, dan peringatan Maulid Nabi.
(wia/imk)