Jakarta –
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang tersangka teroris berinisial AAR di Karawang, Jawa Barat. Keterlibatan AAR dengan kasus terorisme rupanya bukan kali pertama.
“AAR juga merupakan residivis kasus terorisme di tahun 2011 dan 2018,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada wartawan, Sabtu (15/6/2024).
Trunoyudo mengatakan AAR juga memiliki afiliasi jaringan dengan kelompok teror Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). AAR juga diduga telah merencanakan aksi teror bom.
“Ditangkap atas perencanaan aksi teror menggunakan bahan peledak,” ucapnya.
Dari tangan AAR tim Densus 88 berhasil menyita sejumlah barang bukti yang diduga merupakan bahan pembuatan bom.
“Turut diamankan juga beberapa komponen elektronik dan bahan peledak yang akan digunakan oleh tersangka dalam melakukan aksi teror,” kata Trunoyudo.
Sehari-hari Berprofesi Tukang Bubur Sumsum
Dilansir detikJabar, salah seorang warga sekitar bernama Isah (43) mengaku melihat proses penangkapan AAR dini hari tadi. Dia mengaku banyak polisi yang berada di sekitar rumah kontrakan AAR.
“Iya banyak polisi, katanya ada teroris,” kata Isah.
Isah mengaku warga sekitar juga tidak begitu mengenal sosok AAR. Pria tersebut diketahui sehari-hari berjualan sebagai pedagang bubur sumsum. Isah menyebut AAR sebagai sosok yang tertutup.
“Orangnya tertutup, saya nanya juga kalau dia lewat mau jualan suka diam aja. Perkiraan si dia baru satu bulan ngontrak di sini,” kata Isah.
Dia menyebut AAT baru satu bulan mengontrak di pemukimannya. Isah juga mengaku AAR tinggal seorang diri di rumah kontrakan tersebut.
“Kayaknya tinggal sendiri deh, soalnya anak istrinya kita belum pernah lihat. Dia kan ngontraknya di belakang,” ucap Isah.
(ond/ygs)