Jakarta –
Sebanyak 490 warga di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, mengungsi ke Kabupaten Nabire. Ratusan warga itu memilih mengungsi karena takut ancaman teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Undius Kogoya.
“Saat ini tercatat sebanyak 490 orang warga Distrik Bibida, Paniai mengungsi ke Nabire,” kata Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk dalam keterangannya, dilansir detikSulsel, Selasa (18/6/2024).
Ratusan pengungsi tersebut ditampung di Gereja Katolik Santo Stefanus Jayanti, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire. Ribka Haluk berjanji akan mencari solusi terkait konflik di Distrik Bibida.
“Saya berjanji akan mencari solusi terkait permasalahan yang terjadi di Distrik Bibida. Kami pada prinsipnya pemerintah sebagai tempat masyarakat mengadu, kami akan melayani dan menyiapkan tempat dan makan buat warga kita yang dari Distrik Bibida,” ungkapnya.
Ribka memerintahkan tiga dinas terkait untuk memperhatikan kondisi para pengungsi. Dia ingin rasa trauma yang dialami oleh masyarakat segera dipulihkan dan mendapatkan kehidupan yang layak selama mengungsi.
“Pemerintah sedang memikirkan agar kebutuhan para pengungsi terpenuhi dan agar para pengungsi mendapatkan kehidupan yang layak selama di pengungsian di Kabupaten Nabire,” bebernya.
“Saya telah memerintahkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial untuk turun tangan agar dibentuk tim trauma healing bagi masyarakat pengungsi, khususnya bagi anak-anak. Kita berharap kondisi di Distrik Bibida bisa kembali kondusif,” tambahnya.
Baca berita lengkapnya di sini.
(maa/whn)