Jakarta –
Rumor beredar bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto akan meningkatkan rasio utang negara hingga 50 persen dari produk domestik bruto (PDB). Anggota tim gugus tugas bidang keuangan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono atau Tommy Djiwandono, membantah hal ini.
Tommy memastikan hal tersebut hanya rumor. Ia mengatakan hingga saat ini Prabowo belum menetapkan target khusus untuk tingkat utang, ia juga memastikan Prabowo mematuhi batasan hukum terkait ukuran-ukuran fiskal.
“Penting untuk dicatat bahwa itulah mengapa Prabowo dan tim formalnya berbicara tentang kehati-hatian fiskal, karena hal itu sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut,” kata Tommy dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (18/6/2024).
Pernyataan ini juga disebut sekaligus membantah laporan Bloomberg yang menyatakan rumor tersebut. Menurutnya, Rumor itu membuat mata uang rupiah turun sebesar 0,9 persen dan imbal hasil obligasi melonjak pada Jumat (14/6).
“Tim Prabowo belum membahas target utang terhadap PDB karena ini bukan merupakan rencana kebijakan formal,” tuturnya.
Ia memastikan Pembahasan antara tim gugus tugas Prabowo-Gibran dan Menteri Keuangan Sri Mulyani berfokus pada peningkatan pendapatan, peninjauan ulang pengeluaran, dan menyediakan ruang anggaran untuk program-program seperti makan siang gratis. Tommy juga memastikan bahwa defisit tahun 2025 akan tetap berada di bawah 3 persen dari PDB dan berjanji untuk mematuhi batas defisit anggaran.
(dwia/imk)