Makkah –
Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI menyoroti tenda jemaah haji Indonesia di Mina yang mengalami over capacity. Ketua Timwas sekaligus Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai persoalan tenda over capacity ini menandakan kelemahan Kementerian Agama (Kemenag) dalam negosiasi dengan Arab Saudi.
“Betul (ada kelemahan), mestinya posisi Indonesia punya kekuatan bargaining yang bagus, karena jumlah jemaah kita besar, punya hubungan diplomatik yang baik,” kata Cak Imin kepada wartawan di Makkah, Kamis (19/6/2024).
Ketum PKB ini kemudian menyinggung pertemuan pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi beberapa waktu lalu yang menurutnya sekadar seremoni.
“Oleh karena itu ketika Menteri Haji (Arab Saudi) dan Menteri Agama bertemu, mestinya tidak hanya foto-foto,” ucapnya.
Cak Imin mengungkapkan diperlukan diplomasi yang kuat agar Indonesia ke depan mendapatkan tenda yang lebih layak dan manusiawi.
“Karena itu dibutuhkan kemampuan diplomasi, bargaining position antara Menag dengan Menteri Haji di sini,” ujarnya.
Dia juga berharap Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) juga membantu dalam upaya negosiasi agar pemerintah Indonesia ke depan mendapatkan maktab yang lebih baik.
“Oleh karena itu, saya berharap Kemenlu juga mem-back up sehingga kita punya negosiasi yang memadai, termasuk bargaining agar lokasi, kemudian fasilitas MCK yang sangat dikeluhkan. Yang paling pokok keluhan tiap tahun adalah fasilitas toilet MCK yang tidak memadai,” jelas Cak Imin.
“Ini harus dijadikan titik tekan agar perusahaan-perusahaan yang menangani Arafah, Mina itu terutama, betul-betul tanggung jawab soal MCK itu. Ini tidak bisa dibiarkan,” tambahnya.
(mea/fas)