Jakarta –
Citra positif KPK berada di posisi terendah dari total 8 lembaga yang disurvei dalam survei terbaru Litbang Kompas. IM57+ Institute menilai hasil itu tidak terlalu mengejutkan.
“Survei ini tidak mengejutkan karena memang sampai akhir pemerintahan tidak ada upaya perbaikan yang dilakukan Joko Widodo atas hasil tindakan yang memporak-porandakan KPK pada awal periode pemerintahan kedua,” kata Ketua IM57+ Institute, M Praswad Nugraha, saat dihubungi, Jumat (21/6/2024) malam.
Praswad menilai faktor pimpinan KPK memiliki andil besar dalam merosotnya citra positif KPK di mata publik. IM57 menyoroti kasus pemerasan yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri dan beberapa pimpinan KPK yang terlibat dalam dugaan pelanggaran etik diyakini menggerus kepercayaan masyarakat.
“Hal tersebut tidak terlepas dari penetapan Firli jadi tersangka serta pengungkapan skandal pimpinan KPK dalam kasus SYL. Apabila ingin kepercayaan publik kepada KPK meningkat, maka yang pertama harus dilakukan adalah segera memproses peradilan pidana Firli Bahuri,” ujar Praswad.
“Dan yang kedua adalah segera berhentikan seluruh pimpinan KPK era Firli Bahuri. Jika kedua hal tersebut dilaksanakan, saya menyakini akan segera ada perbaikan kinerja KPK dan akan ada peningkatan hasil survei kepercayaan publik yang signifikan dikarenakan telah ada secercah harapan perbaikan KPK,” sambungnya.
IM57 menilai survei terbaru dari Litbang Kompas ini bisa menjadi momentum dalam perbaikan di internal KPK. IM57 mendorong presiden terbaru nanti bisa memilih lima pimpinan KPK yang berintegritas dan bersih dari kepentingan politik apapun.
“Tanpa Pimpinan KPK yang berintegritas, maka saya pastikan hasil kinerja pemberantasan korupsi di Indonesia pada tahun 2029 pun tetap akan terpuruk. KPK akan tetap terbawah, bahkan tetap dibawah DPR seperti kondisi hari ini. Perubahan dimulai dari transisi kepemimpinan KPK,” ujar Praswad.
Citra KPK Versi Litbang Kompas
Litbang Kompas merilis survei terkait citra lembaga negara. Survei ini menunjukkan citra positif KPK meningkat, namun masih berada di posisi terbawah dari delapan lembaga yang disurvei.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Survei digelar pada 27 Mei-2 Juni 2024.
Tingkat kepercayaan metode tersebut 95% dan margin of error plus minus 2,83%. Kesalahan di luar penarikan sampel masih bisa terjadi. Litbang Kompas menyatakan survei ini sepenuhnya dibiayai oleh harian Kompas.
Hasil survei tersebut menunjukkan citra baik dan buruk dari delapan lembaga. Hasilnya, citra baik KPK meningkat menjadi 56,1% jika dibandingkan survei serupa pada Desember 2023.
Meski demikian, angka tersebut merupakan yang terendah jika dibanding citra baik tujuh lembaga lain. Berikut hasil survei citra lembaga negara versi Litbang Kompas:
TNI
Baik 89,4%
Tidak tahu 7,3%
Buruk 2,9%
Polri
Baik 73,1%
Tidak tahu 4,4%
Buruk 22,5%
DPD
Baik 68,6%
Tidak tahu 15,7%
Buruk 15,7%
Kejaksaan
Baik 68,1%
Tidak tahu 20%
Buruk 11,9%
Mahkamah Agung
Baik 64,8%
Tidak tahu 18,7%
Buruk 16,5%
DPR
Baik 62,6%
Tidak tahu 8,9%
Buruk 28,5%
Mahkamah Konstitusi
Baik 61,4%
Tidak tahu 19,3%
Buruk 19,3%
KPK
Baik 56,1%
Tidak tahu 10,5%
Buruk 33,4%
(ygs/whn)