Jakarta –
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan citra positif KPK berada di posisi terbawah dari delapan lembaga yang disurvei. Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan menyinggung KPK terlalu sibuk dengan internal sendiri hingga perseteruan dengan Dewas KPK.
“Kalau misal KPK turun memang yang kami lihat sama seperti masyarakat, KPK sibuk dengan internalnya sendiri, misal kita dengar hubungan pimpinan KPK dengan jajaran di bawah kurang harmonis ya, KPK tidak bisa grip lagi para penyidik-penyidik, kurang bisa lah. Terus kita lihat lagi ‘perseteruan’ pimpinan KPK dan Dewas, itu menguras energi,” kata Trimedya saat dihubungi, Jumat (21/6/2024).
Lebih lanjut, Trimedya juga membahas selera publik. Dia menyebut publik sepertinya lebih suka jika KPK melakukan penindakan daripada pencegahan.
“Lalu selera masyarakat selera penindakan, padahal kalau kita lihat pencegahannya cukup bagus KPK, dan itu diakui pemerintah, terutama Pak Luhut pernah ungkap itu. Tapi itu berbeda karena selera publik berbeda, happy-nya penindakan, sedangkan KPK lakukan pencegahan, itu sebabnya KPK di bawah. Publik senang kalau ada OTT,” ucap dia.
Karena itu lah, dia menyebut kepuasan kepada KPK akan rendah jika fokus pada pencegahan. Dia pun sebetulnya menyayangkan ini karena pencegahan termasuk salah satu fungsi KPK.
“Apa yang dilakukan KPK soal pencegahan kan kurang dilihat. Gimana mereka selamatkan aset-aset negara, tambang, tanah, tapi dianggap nggak menarik. Jadi kalau responden ditanyakan, ya nggak bagus, karena nggak ada OTT kan, itu yang juga perlu didalami lembaga-lembaga survei. Karena memang pembentukan KPK ini, makanya ada kewenangan supervisi, pencegahan,” ujarnya.
Citra KPK di Versi Litbang Kompas
Litbang Kompas merilis survei terkait citra lembaga negara. Survei ini menunjukkan citra positif KPK meningkat, namun masih berada di posisi terbawah dari delapan lembaga yang disurvei.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Survei digelar pada 27 Mei-2 Juni 2024.
Tingkat kepercayaan metode tersebut 95% dan margin of error plus minus 2,83%. Kesalahan di luar penarikan sampel masih bisa terjadi. Litbang Kompas menyatakan survei ini sepenuhnya dibiayai oleh harian Kompas.
Hasil survei tersebut menunjukkan citra baik dan buruk dari delapan lembaga. Hasilnya, citra baik KPK meningkat menjadi 56,1% jika dibandingkan survei serupa pada Desember 2023.
Meski demikian, angka tersebut merupakan yang terendah jika dibanding citra baik tujuh lembaga lain. Berikut hasil survei citra lembaga negara versi Litbang Kompas:
TNI
Baik 89,4%
Tidak tahu 7,3%
Buruk 2,9%
Polri
Baik 73,1%
Tidak tahu 4,4%
Buruk 22,5%
DPD
Baik 68,6%
Tidak tahu 15,7%
Buruk 15,7%
Kejaksaan
Baik 68,1%
Tidak tahu 20%
Buruk 11,9%
Mahkamah Agung
Baik 64,8%
Tidak tahu 18,7%
Buruk 16,5%
DPR
Baik 62,6%
Tidak tahu 8,9%
Buruk 28,5%
Mahkamah Konstitusi
Baik 61,4%
Tidak tahu 19,3%
Buruk 19,3%
KPK
Baik 56,1%
Tidak tahu 10,5%
Buruk 33,4%
(maa/whn)