Jakarta –
Pelaksanaan puncak ibadah haji telah selesai dan sebagian jemaah haji Indonesia bersiap untuk kembali pulang ke Tanah Air. Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI meminta Kementerian Agama (Kemenag) memastikan kepulangan para jemaah dari Arab Saudi tidak mengalami keterlambatan.
Hal tersebut juga telah disampaikan oleh Anggota Timwas Haji DPR-RI saat menggelar rapat dengan Kemenag di Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah, pada Jumat, 21 Juni 2024 yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief.
“Pertama, kami ingin memastikan jemaah haji kita yang sudah selesai menjalankan puncak haji dan sebagian di antara mereka akan menuju Madinah dan jumlah yang ke Madinah setengah dari jumlah jemaah haji,” kata Anggota Timwas Haji DPR-RI, Ace Hasan Syadzily atau Kang Ace, kepada detikcom di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar ini juga menekankan agar Kemenag memberikan pelayanan yang maksimal kepada para jemaah yang akan kembali ke Tanah Air.
“Kami ingin memastikan bahwa pelayanan kepada mereka selama di Madinah betul-betul dilayani sebaik-baiknya,” imbuh Kang Ace.
Kang Ace meminta pelayanan tidak mengendur setelah puncak haji selesai. Timwas DPR meminta Kemenag memastikan para jemaah pulang ke Indonesia dengan kondisi yang prima.
“Karena biasanya setelah puncak ibadah haji, pelayanan menjadi berkurang. Kami ingin memastikan pelayanan tetap dilakukan secara prima kepada jemaah haji yang tiba di madjnah pasca puncak ibadah haji,” lanjutnya.
Kang Ace kemudian menyoroti kepulangan jemaah haji Indonesia tahun ini. Berbeda di tahun-tahun sebelumnya, jemaah haji kali ini sebagian pulang ke Tanah Air tidak melalui Jeddah, melainkan melalui Madinah.
“Menurut laporan Direktur Pelayanan Dalam Negeri mengatakan ada keterlambatan dalam mengurus kepulangan jemaah haji yang harusnya dari Jeddah akhirnya di Madinah,” katanya.
Timwas DPR menyayangkan sebagian jemaah haji yang akan pulang ke Tanah Air harus transit terlebih dahulu di Madinah setelah dari Makkah.
“Kalau dilihat menjadi sangat tidak efisien. Setelah datang ke Madinah lalu melaksanakan haji di Makkah habis itu ke Madinah lagi, baru kembali ke tanah air,” pungkaanya.
(mei/dwia)