Depok –
Wali Kota (Walkot) Depok M Idris mengungkapkan warga mengalami penurunan untuk mendatangi Posyandu. Idris meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk membuat surat edaran (SE) agar warga rutin datang ke Posyandu.
“Cakupan intervensi kita untuk prevalensi stunting ini memang berkurang, yaitu dari satu aspek kunjungan masyarakat ke Posyandu. Kalau nggak salah 46 jadi 50,6 naik dikit,” kata Idris kepada wartawan di Balai Kota Depok, Senin (24/6/2024).
Idris mengatakan kunci mengajak warga untuk rutin ke Posyandu yakni imbauan dari Kelurahan. Idris mengatakan tak mengetahui fenomena apa yang yang menjadi alasan adanya penurunan warga datang ke Posyandu. Ia pun akan mencari faktor alasan tersebut.
“Itu kuncinya ada di Kelurahan mengimbau, meminta kepada masyarakat supaya berkunjung secara rutin dan itu banyak sekali manfaatnya. Saya nggak tau ini fenomena apa ketika terjadi penurunan smangat masyarakat ke Posyandu. Ini harus dicari faktornya untuk meningkatkan kunjungan mereka,” tuturnya.
Idris mengatakan target prevalensi stunting kedatangan warga ke Posyandu harus meningkat. Agar, warga yang potensial stunting bisa terdata dan diberi pengawasan untuk diantisipasi oleh Puskesmas.
“Kunjungan mereka harus bertingkat, cuma sebab kan nanti terpantau oleh puskesmas, biar posyandu melapor ke instansi terkait untuk dilihat kenapa kunjungan ini seperti ini. Khususnya yang potensial stunting misalnya, dilihat dari makannya, apanya, ini perlu dicegah, diantisipasi dari awal,” jelasnya.
“Yang kedua, masalah stunting juga, penilaian ini kesadaran calon pengantin, dan juga pelajar SMA minum itu, vitamin B apa ya, ya (penambah darah) Itu sudah kita kasih gratis supaya diminum seminum berapa kali gitu. Tapi koordinasi dan monitoring dari guru yang mungkin kurang. Sehingga anak-anak bisa saja laporan sudah minum, taunya ada di kantong mereka gitu. Ini persentasenya yang melaksanakan itu sedikit sekali,” tutupnya.
(azh/azh)