Ilustrasi.
WASHINGTON – Grup ransomware LockBit telah memicu kontroversi dengan mengklaim bahwa mereka mencuri database besar yang berisi informasi perbankan sensitif dari Bank Federal Reserve Amerika Serikat (AS). Lockbit kerap memita tebusan untuk data-data yang mereka curi, yang jumlahnya terkadang mencapai jutaan dolar.
Dilansir Gizmochina, awal pekan ini, LockBit mendaftarkan Bank Federal Reserve AS atau yang juga dikenal sebagai The Fed di situs kebocoran data mereka. Grup itu menyatakan bahwa mereka memiliki arsip yang berisi “33 terabyte informasi perbankan menarik yang berisi rahasia perbankan Amerika.”
Mereka juga mengejek The Fed, menyarankan negosiasi yang sedang berlangsung dan tawaran USD50.000 sudah diajukan, yang mereka anggap tidak cukup. Jumlah permintaan tebusan dari LockBit masih dirahasiakan, namun kelompok ini dikenal karena permintaan tebusan yang besar.
Dengan tenggat waktu yang ditetapkan pada 25 Juni pukul 20:27 UTC (26 Juni pukul 3.27 WIB), The Fed tetap bungkam mengenai masalah ini. Namun, para analis keamanan menyatakan keraguan tentang serangan tersebut. Banyak yang percaya LockBit, setelah operasi besar polisi internasional (Cronos) yang mengganggu infrastruktur mereka, berusaha mendapatkan kembali ketenaran dalam komunitas peretasan melalui tipuan ini.