Jakarta –
Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyambut baik upaya pemerintah melibatkan tokoh agama untuk mencegah judi online. Menurutanya pelibatan tokoh agama merupakan gagasan bagus.
“Itu gagasan yang bagus,” kata Abdul Mu’ti saat dihubungi, Selasa (25/6/2024).
Abdul Mu’ti mengungkapkan belum ada pembicaraan mengenai hal tersebut ke pada pihaknya. Meski demikian dia mengatakan upaya mengatasi judi online yang paling mungkin bisa dilakukan saat ini dengan melakukan pembinaan mental spiritual dan sosial.
“Tapi sampai sekarang belum ada komunikasi,” ujarnya.
“Yang paling mungkin bisa dilakukan adalah pembinaan mental-spiritual dan sosial,” lanjutnya.
Pemerintah Libatkan Tokoh Agama
Sebelumnya, Menko Polhukan Hadi Tjahjanto menyampaikan langkah-langkah pencegahan yang akan dilakukan oleh Satgas Pemberantasan Perjudian Daring. Salah satunya yakni pelibatan tokoh-tokoh agama.
Hadi awalnya menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan pencegahan. Tindakan ini akan melibatkan sejumlah tokoh agama dan pihak terkait lainnya.
“Dalam melakukan pencegahan kita akan melakukan beberapa tindakan, bersama tokoh, para pengurus besar lembaga agama tadi. Kita akan lakukan kampanye kesadaran masyarakat yang ekstensif yaitu dengan cara mengedukasi terkait risiko kecanduan judi online, bisa melalui sekolah-sekolah yang formal maupun nonformal,” kata Hadi usai rapat koordinasi dan sosialisasi pemberantasan judi online di kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Ketua PPATK Ivan Yustiavandana. Rapat ini mengundang organiasi keagamaan hingga forum rektor.
Ketua Satgas Pemberantasan Perjudian Daring itu menjelaskan bahwa tokoh agama akan dilibatkan untuk penguatan nilai agama. Nantinya, nilai-nilai itu akan disosialisasikan ke masyarakat.
“Penguatan nilai-nilai agama. Tadi tokoh-tokoh agama juga hadir dan memberikan saran masukan. Termasuk juga list-list atau bagaimana kita bisa memberikan edukasi sosialisi ke masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, dia mengatakan ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga akan dilibatkan. Selanjutnya, karang taruna juga akan diberikan peran dalam pencegahan judi online.
“Melakukan optimalisasi peran dari babinsa, bhabinkamtibmas, ibu-ibu PKK, karang taruna untuk mencegah terjadinya judi online di wilayah-wilayah pedesaan, maupun kelurahan,” jelasnya
(dek/dnu)