Kondisi wilayah setelah Peristiwa Tunguska.
JAKARTA – Ledakan raksasa yang mengguncang sebagian wilayah Rusia lebih dari satu abad yang lalu, yang dikenal sebagai Peristiwa Tunguska, hingga saat ini masih menjadi misteri dan tidak pernah dapat dijelaskan secara pasti.
Namun, beberapa ilmuwan percaya bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh pertemuan yang sangat dekat dengan bentuk lubang hitam yang misterius.
Ledakan luar biasa terjadi tepat setelah jam 7 pagi pada 30 Juni 1980, di atas sungai Podkamennaya Tunguska di tempat yang sekarang disebut Siberia.
Kekuatannya diperkirakan setara dengan 15 megaton TNT, menjadikannya 1.000 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, seperti yang dicatat oleh Encyclopaedia Britannica.
Fenomena ini meratakan sekira 2.000 kilometer persegi daratan di sekitarnya – lebih luas dari London – dan dampaknya terdengar hingga 1.000 kilometer jauhnya.
Pada 1927, Semyon Semyonov, seorang petani lokal yang tinggal 70 km tenggara pusat ledakan, mengenang pengalamannya, dengan mengatakan: “Saya duduk di tangga rumah saya menghadap ke utara. Tiba-tiba langit di utara terbelah, dan tampaklah api yang menyebar ke seluruh cakrawala bagian utara.
“Saat itu saya merasakan panas yang luar biasa, seperti baju saya terbakar. Aku ingin sekali merobek bajuku dan membuangnya, namun saat itu sebuah ledakan dahsyat menghempaskanku dari tangga.
“Saya pingsan, tapi istri saya lari dari rumah dan membantu saya berdiri. Setelah itu kami mendengar ketukan yang sangat keras, seperti batu-batu berjatuhan dari langit.’’