Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan keberlanjutan bantuan pangan beras 10 kg. Bantuan itu dilanjutkan hingga Desember mendatang.
Hal tersebut diungkap Jokowi saat meninjau peninjauan stok beras dan penyerahan bantuan cadangan pangan pemerintah di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Jokowi memastikan kelancaran distribusi bantuan pangan serta mengecek ketersediaan stok beras nasional yang dikelola oleh Bulog.
Dalam sambutannya, Jokowi menanyakan kepada penerima manfaat apakah mereka sudah menerima bantuan pangan dari Januari hingga Juni. Selain itu, Jokowi mengonfirmasi bahwa distribusi bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulan tersebut akan berlanjut hingga Desember.
“Januari sudah dapat? Februari sudah? Maret sudah? April sudah? Mei sudah? Yang diterima ini Juni? Setelah Juni nanti Agustus, Oktober, Desember. Sampai Desember diteruskan ya,” kata Jokowi dikutip keterangan Biro Sekretariat Presiden, Kamis (27/6/2024).
Jokowi juga mengatakan pihaknya sudah menghitung kesesuaian APBN dengan pemberian bantuan. Menurutnya, APBN cukup jika bantuan diteruskan hingga Desember.
“Itu sudah kita hitung-hitung di APBN diteruskan atau nggak. APBN cukup nggak. Karena ini duit triliunan, gede banget. 10 kg per bulan untuk 22 juta masyarakat kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan Bulog memiliki stok beras yang mencukupi, dengan 1,7 juta ton tersedia secara nasional. Sementara di Gudang Bulog Buntok ini terdapat stok beras 1.500 ton.
“Berasnya dari mana? Berasnya dari Bulog. Bulog stoknya cukup enggak? Sekarang Bulog memiliki stok 1,7 juta ton. Di sini saja stoknya 1.500 ton, bukan kilo lho, ton,” ungkap Jokowi.
Mengenai fluktuasi harga beras, Jokowi menjelaskan harga pangan di seluruh dunia mengalami kenaikan akibat penurunan produksi. Hal tersebut disebabkan bencana kekeringan akibat gelombang panas.
“Kenapa produksinya turun? Karena ada gelombang kekeringan, gelombang panas yang panjang di negara-negara, bukan hanya Indonesia,” papar Jokowi.
Pemerintah, kata Jokowi, terus berupaya menggenjot produksi agar naik sehingga harga beras turun. Namun, Jokowi pun menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepuasan petani dan keterjangkauan harga untuk konsumen.
“Pemerintah harus menjaga keseimbangan yang tidak mudah, menjaga keseimbangan agar harganya (membuat) petani senang, harga di pasar, masyarakat juga senang. Tapi ya itu nggak mudah,” tutur Jokowi.
(eva/dhn)