Jaksa KPK membalas pernyataan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang protes karena menilai jaksa tidak mempertimbangkan pencapaian dan prestasinya selama menjadi Menteri Pertanian (Mentan). Jaksa membalas protes SYL dengan balasan menohok.
SYL diketahui dituntut jaksa KPK untuk dipenjara selama 12 tahun dalam kasus pemerasan anak buah di Kementan. SYL pun menyampaikan protes setelah jaksa membacakan tuntutan.
SYL merasa tuntutan jaksa tidak mempertimbangkan pencapaiannya yang berhasil menghadapi krisis pangan saat pandemi COVID-19 melanda. Menurutnya, dia berperan dalam pencapaian ini.
“Tuntutan JPU yang 12 tahun untuk saya, saya melihat tidak mempertimbangkan situasi yang kami hadapi di mana Indonesia dalam posisi ancaman yang luar biasa, menghadapi COVID, menghadapi krisis pangan dunia, dan pada saat itu Presiden sendiri menyampaikan dalam pidatonya bahwa ada kurang lebih 340 juta orang di dunia yang akan kelaparan,” kata SYL, Jumat (29/6/2024).
“Dan saya diminta untuk melakukan sebuah langkah extraordinary. Saya lihat ini semua tidak dipertimbangkan apa yang kita lakukan pada saat itu,” imbuhnya.
Selain krisis pangan terkait COVID, SYL juga mengungkit kinerjanya saat Indonesia terkena dampak fenomena El Nino dan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak berkuku belah.
“Kedua ada El Nino yang hantam seluruh dunia, ada penyakit yang datang tidak hanya COVID tapi antraks dan PMK. Harga kedelai naik, harga tahu naik, harga tempe naik, itu akan terjadi. Saya manuver ke sana. Sekarang saya dipenjarakan 12 tahun, dituntut 12 tahun, itu langkah extraordinary,” ucapnya.
Selanjutnya