Ilustrasi.
JAKARTA – Semakin luasnya perangkat Internet of Things (IoT) dalam kehidupan sehari-hari turut meningkatkan ancaman terhadap keamanan data. Pasalnya, IoT yang merupakan setiap perangkat digital mekanis komputasi yang dapat mengirimkan data melalui jaringan internet, merupakan sektor paling rentan terhadap ancaman tersebut.
Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), jumlah perangkat IoT, mulai dari rumah pintar, peralatan medis hingga mobil otonom serta gadget-gadget lainnya, yang terhubung pada 2023 jumlahnya telah mencapai 14,4 miliar. IoT analytics mengklaim bahwa jumlah ini akan meningkat pada 2025 menjadi 27 miliar gadget yang online secara bersamaan.
Ini tentu saja membuka ruang yang sangat luas bagi para peretqas untuk menyerang keamanan data yang disusupi.
Untuk itu kita perlu selalu waspada dan selalu berhati-hati dalam penggunaan perangkat IoT. Untuk meminimalisir potensi sncaman kejahatan Siber di perangkat IoT, melalui beberapa hal sebagai berikut, sebagaimana disampaikan BSSN melalui akun Instagramnya:
- Ganti kata sandi default dengan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap perangkat IoT.
- Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala.
- Pastikan data yang dikirim dan diterima oleh perangkat IoT dienkripsi untuk melindungi dari penyadapan.
- Batasi Akses Jaringan.
- Matikan fitur atau layanan yang tidak diperlukan pada perangkat IoT untuk mengurangi vektor serangan.
- Implementasikan mekanisme autentikasi dan otorisasi yang kuat untuk akses ke perangkat dan data IoT.
- Pantau aktivitas jaringan untuk mendeteksi perilaku mencurigakan yang mungkin menunjukkan adanya serangan atau pelanggaran keamanan.
- Gunakan Firewall dan Sistem Deteksi Intrusi (IDS).
- Edukasi pengguna tentang praktik keamanan terbaik dan pentingnya menjaga keamanan perangkat IoT.
Dengan menerapkan tips di atas, kita akan dapat meningkatkan keamanan perangkat IoT dan melindungi data serta jaringan dari ancaman yang semakin berkembang.