Jakarta –
Komitmen DPR untuk transparan ke publik lewat eksposur media sosial (medsos) masih menyisakan ‘Pekerjaan Rumah’ atau PR. Apa yang bisa dioptimalkan lagi? Di sisi lain, seberapa penting medsos dapat mendekatkan anggota Dewan dengan rakyat?
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI Indra Pahlevi mengaku bahwa penguatan medsos dalam kerja-kerja DPR RI begitu penting. Dia mengatakan pihaknya pun kerap melakukan evaluasi mengenai pengelolaan medsos hingga pemberitaan di lingkungan DPR RI.
“Sangat penting dan terus kami lakukan peningkatan, baik dari kapasitas personel melalui berbagai workshop dengan para praktisi,” ujar Indra saat dihubungi, Selasa (2/7/2024).
Dilihat detikcom, saluran YouTube resmi DPR RI memiliki sebanyak 259 ribu pelanggan atau subscribers. Sementara, TV Parlemen memiliki 34,1 ribu subscribers. Kedua saluran itu rutin mengunggah siaran langsung atau live rapat-rapat di DPR RI. Selain itu, tak sedikit video statement dari para anggota DPR menanggapi isu-isu terkini.
Youtube DPR RI Foto: Youtube DPR RI
|
Indra menuturkan pihaknya juga terus menguatkan strategi komunikasi massa agar segala kegiatan anggota DPR dapat terakses langsung dan dipahami oleh publik. Di sisi lain, lanjut Indra, evaluasi terus dilakukan oleh timnya setiap pekan dan saat akhir tahun.
“Kami setiap awal pekan selalu melakukan evaluasi dari seluruh kanal pemberitaan DPR, baik dari isu dan strateginya dalam sebuah rapat redaksi penentuan agenda setting dan evaluasinya dan setiap akhir tahun akan ada kegiatan evaluasi kinerja selama setahun mengenai kendala, tantangan dan tindak lanjutnya,” kata Indra.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman Foto: (Adrial Akbar/detikcom)
|
Medsos juga menjadi senjata tersendiri bagi anggota DPR agar terus terkoneksi dengan publik. Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, meyakini gayanya yang aktif di medsos bahkan menjadi faktor kuat kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2024-2029.
“Syukur, Alhamdulillah, media sosial ikut membantu keterpilihan saya untuk berada yang (periode) kedua DPR,” kata Habiburokhman, Minggu (23/6/2024).
Adapun Habiburokhman memiliki 144 ribu pengikut di akun Instagramnya. Sementara, akun X pribadinya memiliki 92,2 ribu pengikut.
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini menganggap medsos menjadi salah satu pelantar digital atau digital platform penting untuk mendekatkan diri dengan konstituennya. Di samping itu, kata dia, medsos menjadi alat paling mudah dan murah.
“Penggunaan medsos memang sangat penting untuk menunjang aktivitas politik saya di DPR. Sebagai wakil rakyat kita harus membuka seluas mungkin akses rakyat kepada kita. Saat ini yang paling mudah dan murah adalah dengan media sosial,” kata Habiburokhman.
Habiburokhman mengatakan banyak mengunggah kegiatan kerjanya di DPR RI dan di daerah pemilihan (dapil) Jakarta I. Di medsosnya, Habiburokhman mengaku mendapat berbagai aspirasi dari masyarakat.
“Saya rutin mem-posting semua aktivitas saya, baik di ruang sidang, maupun di daerah pemilihan, agar masyarakat tahu apa saja yang saya kerjakan untuk mereka,” kata Waketum Gerindra itu.
“Banyak sekali masukan-masukan masyarakat terkait tugas di DPR maupun situasi di dapil yang disampaikan melalui media sosial saya. Sebisa mungkin saya mengakomodir masukan-masukan tersebut. Jika belum mampu maka saya akan mengomunikasikan dengan mereka,” sambung Habiburokhman.
Senada, Anggota Komisi XI DPR Puteri Anetta Komarudin mengatakan medsos menjadi platform penting untuk terus dekat dengan masyarakat. Puteri sendiri memiliki sebanyak 225 ribu pengikut di akun Instagramnya.
Ketua DPP Golkar ini pun menginisiasi konten khas berisi laporan singkat sebagai anggota Dewan yang diunggahnya secara periodik. Dalam konten tersebut, kata Puteri, terdapat informasi jumlah presensi dirinya dalam rapat, program yang terealisasi, dan isu yang tengah menjadi perhatian.
“Yang lebih penting lagi, media sosial menjadi wadah saya untuk menyampaikan transparansi kinerja selama menjabat sebagai anggota DPR. Sejak tahun 2019, saya telah menginisiasi sekitar 19 laporan kinerja seorang anggota parlemen yang memuat kehadiran selama persidangan, isu yang diperjuangkan, serta program kemasyarakatan yang telah dilaksanakan. Sehingga, masyarakat pun bisa mengukur kinerja saya selama menjabat sebagai anggota DPR RI,” kata Puteri kepada wartawan, Senin (1/7/2024).
Puteri Anetta Komarudin Foto: dok. Golkar
|
Puteri menceritakan, setidaknya terdapat 5-10 pesan langsung berisi aspirasi masyarakat ke akun medsosnya. Dia mengatakan berbagai aspirasi itu diolah bersama timnya dan kemudian disampaikan langsung kepada pemerintah dalam rapat di DPR.
“Contohnya, persoalan bantuan sosial yang tidak tepat sasaran, kesejahteraan tenaga honorer, kurangnya minat pemuda menjadi petani, dan aspirasi lainnya, yang telah kami sampaikan langsung kepada mitra kerja Komisi XI DPR RI,” ujar Puteri.
Lebih lanjut, caleg petahana DPR terpilih ini mengaku menjadikan medsos sebagai salah satu platform untuk menggalang dukungan selama kontestasi Pileg 2024. Dia menyasar kelompok muda dalam mengerahkan strategi ‘jalur udara’ via medsosnya.
“Terlebih, 56 persen pemilih berasal dari pemuda memang sangat dekat dengan platform media sosial. Sehingga, kita pun juga harus mengikuti dan memanfaatkan peran media sosial tersebut untuk memperkenalkan diri dan menggalang dukungan,” kata Puteri.
“Kami pun menyusun strategi via udara, yaitu melalui rangkaian ‘serangan udara’ dengan konten-konten di media sosial yang dikemas secara menarik. Alhamdulillah, dari kolaborasi serangan di darat melalui kampanye secara fisik dan didukung kampanye jalur udara ini bisa mengantar saya kembali menjalankan amanah di DPR untuk periode ke depan,” lanjut dia.
Hukumnya Mutlak
Pakar Komunikasi Digital Universitas Indonesia (UI), Firman Kurniawan, mengatakan, para legislator mesti memiliki kemampuan menggunakan medsos pada saat ini. Sebab, menurutnya, kebanyakan publik memantau kiprah para anggota Dewan yang mewakili mereka dari medsos.
“Para legislator pakai medsos hari ini itu sangat mutlak. Jadi boleh diuji pada publik, pada khalayak, ketika mereka mengetahui kiprahnya para legislator itu dari mana, itu hampir pasti jawabannya adalah dari media sosialnya,” kata Firman saat dihubungi, Rabu (26/6/2024).
Firman pun menjelaskan kaitan kuat institusi politik dengan cara kerja media atau dikenal konsep mediatisasi. Menurutnya, mediatisasi mendorong politikus mengikuti logika media dalam menyampaikan pesan ke publik. Di sisi lain, lanjut Firman, mayoritas masyarakat hanya akan mengenal aktor politik yang memang aktif di medsos.
“Ini akhirnya kalau kita lihat politisi yang dikenal oleh publik itu adalah mereka yang cakap menggunakan media sosial. Dan kalau dari sisi pengetahuan khalayak hari ini, 70 persen mungkin lebih itu khalayak itu tahu sesuatu, termasuk tentang legislator, itu dari media sosial,” ujar Firman.
Dekat dengan Anak Muda
Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengaitkan tren maraknya para legislator aktif di medsos dengan demografi Indonesia yang didominasi kelompok muda saat ini. Sebab merekalah, kata Ismail, yang juga mendominasi konstituen para anggota Dewan sehingga perlu diperhatikan aspirasinya.
“Seharusnya ya mereka juga kalau bicara soal menyerap aspirasi, menyampaikan informasi, transparan kepada konstituen, kan harus melihat konstituen mereka saat itu kan di mana paling banyak juga anak muda. Sekarang, pertanyaannya, anak muda ini ada di mana, gitu kan, kalau mau jujur. Mereka tuh semua serba media sosial, serba digital,” kata Ismail saat dihubungi, Jumat (28/6/2024).
Ismail kemudian menyinggung kanal TV Parlemen yang dikelola Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR berisi siaran kegiatan kerja para anggota DPR. Namun, menurutnya, mengandalkan kanal tersebut dianggap masih tak cukup untuk transparan ke masyarakat.
“Mereka yang aktif di medsos itu kan mereka sudah berani kan jadinya ya, berani menyampaikan pendapat. Jadi aktif di medsos bukan hanya jalan-jalan saja kemudian share, tapi dia menyampaikan, ‘kita lagi dengar pendapat nih’, ‘kita akan ada meeting dengan ini’,” jelas Ismail.
“Dan mereka yang spoken, kelihatan di TV Parlemen, kemudian juga aktif di medsosnya, dia berani mengonfrontasi gagasan dia, menyampaikan pesan dia untuk dapat masukan atau kritikan, dia berani itu. Dan itu akan membuat dia, keuntungannya adalah, kan lebih dikenal jadinya, berani dikenal,” lanjutnya.
(fca/imk)