Jakarta –
Hari Asyura merupakan hari kesepuluh di bulan Muharam, atau tanggal 10 Muharam dalam kalender Hijriah. Hari Asyura termasuk hari penting bagi umat Islam dan biasa diperingati dengan pelaksanaan ibadah dan amalan sunah, seperti puasa sunah Asyura.
Istilah Asyura sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah hari kesepuluh dari bulan Muharam. Secara etimologi, seperti dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V), kata āsyurā’ artinya ‘hari kesepuluh dari bulan Muharam’ dari kata ‘asyara yang artinya ‘menjadi yang kesepuluh; mengambil sepersepuluh harta’.
Untuk tahun 2024 Masehi (M) ini, hari Asyura bertepatan pada tanggal 10 Muharam 1446 Hijriah (H). Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 oleh Kemenag RI, hari Asyura atau tanggal 10 Muharam 1446 H jatuh pada Selasa, 16 Juli 2024 M.
Sementara peringatan Tahun Baru Islam atau tanggal 1 Muharam 1446 H bertepatan pada Minggu, 7 Juli 2024. Tanggal ini juga ditetapkan sebagai tanggal merah untuk hari libur nasional.
Kalender Hijriah Juli 2024 (Foto: Dok. Kemenag RI)
|
Di Indonesia, hari Asyura atau tanggal 10 Muharam juga diperingati dengan berbagai tradisi. Peringatannya juga dikenal dengan istilah Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama atau Hari Raya Yatama.
Menurut catatan redaksi detikcom, tradisi Lebaran Anak Yatim setiap 10 Muharam di Indonesia ini terbentuk karena kebiasaan atau tradisi masyarakat sejak dulu kala yang kerap menyantuni anak yatim pada setiap tanggal 10 Muharam. Tradisi ini biasa dirayakan masyarakat di Indonesia.
Meski begitu, masih belum diketahui pasti sejarah terbentuknya tradisi yang hingga kini masih kerap dirayakan di kalangan masyarakat Indonesia di berbagai daerah tersebut.
Selain itu, bagi umat Islam juga disunahkan untuk menunaikan ibadah dan amalan di hari Asyura yang bertepatan pada tanggal 10 Muharam. Salah satunya yaitu dengan menunaikan ibadah puasa sunah yang disebut juga dengan puasa Asyura.
Sebagaimana dirujuk dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafsah bin Umar bin Khattab tentang amalan-amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW., bahwa dari Hafshah, ia berkata:
“Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
(wia/imk)