Gara-gara AI, keuntungan Samsung meningkat hingga 13 kali lipat. (Phone Review)
SEOUL – Samsung Electronics diperkirakan membukukan peningkatan laba pada kuartal kedua sebesar 13 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini karena permintaan akan teknologi kecerdasan buatan memicu rebound harga chip memori.
Melansir Reuters, Sabtu (6/7/2024), laba operasional produsen chip memori, ponsel pintar, dan TV terbesar di dunia kemungkinan meningkat menjadi 8,8 triliun won (6,34 miliar dolar AS) pada kuartal yang berakhir pada 30 Juni, menurut rata-rata LSEG SmartEstimate.
Jumlah tersebut akan menjadi laba tertinggi Samsung sejak kuartal ketiga tahun 2022. Dibandingkan laba operasional sebesar 670 miliar won pada kuartal kedua tahun lalu.
Kinerja divisi semikonduktor utama raksasa teknologi tersebut kemungkinan terus meningkatkan laba kuartalannya yang kedua berturut-turut. Itu karena harga chip memori terus meningkat dari titik terendah pada pertengahan 2022 hingga akhir 2023 yang disebabkan lemahnya permintaan pasca-pandemi untuk gadget yang menggunakan chip tersebut.
Para analis menilai, permintaan yang sangat besar terhadap chip DRAM kelas atas seperti chip memori bandwidth tinggi (HBM) yang digunakan dalam chipset AI, serta chip yang digunakan di server pusat data dan gadget yang menjalankan layanan AI mendukung pemulihan luas dalam industri chip.
Menurut penyedia data TrendForce, selama kuartal kedua, harga chip memori melonjak sekitar 13% hingga 18% dibandingkan kuartal sebelumnya untuk chip DRAM yang digunakan pada perangkat teknologi dan 15% hingga 20% untuk chip NAND Flash yang digunakan untuk penyimpanan data.
(erh)