Kabupaten Tangerang –
Polisi menyampaikan perkembangan terkini kasus konser ricuh yang berakhir dengan aksi pembakaran di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Terkini, dua orang provokator dalam aksi pembakaran dan penjarahan ditangkap polisi.
“Kami sudah menetapkan tersangka baru pada kasus kerusuhan konser musik Tangerang Lentera Festival 2024. Dimana, ada dua orang,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazarudin kepada wartawan, Senin (8/7/2024).
Arief mengatakan, kedua pelaku yakni SB sebagai provokator dan ANH sebagai pelaku perusakan dan pembakaran. Keduanya kini sudah ditetapkan jadi tersangka.
“Inisial SB, sebagai provokator, perusakan beberapa barang dan pengambil barang. Dan inisial ANH sebagai perusakan dan pembakaran beberapa barang milik vendor. Kita kenakan keduanya dengan Pasal 363 KUHP dan 170 KUHP,” ujarnya.
Dengan demikian, total tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait ricuh-ricuh konser tersebut. Sebagaimana diketahui sebelumnya polisi menetapkan MDPA (27) selaku ketua panitia konser sebagai tersangka.
Duduk Perkara Konser Ricuh
Sejumlah penonton ricuh hingga membakar sound system dalam konser musik yang digelar di Lapangan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Polisi mengungkap penyebab ricuh akibat konser yang tidak kunjung dimulai.
Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi menjelaskan semestinya konser tersebut dimulai pukul 19.30 WIB. Namun, kata dia, saat itu belum ada tanda-tanda konser akan dimulai.
“Penonton kecewa. Karena pertunjukan sampai jamnya tidak dimulai,” kata Ucu saat dihubungi, Senin (24/6).
Kemudian, Ucu menyebut para penonton yang datang merasa kesal. Sebab, untuk menonton konser ini, mereka harus membeli tiket dari harga Rp 115 ribu dan juga membayar parkir.
Ucu menerangkan akhirnya para penonton pun meluapkan kekesalan dengan membakar sound system yang ada di area panggung.
“(Penonton kecewa) betul. Itu sound system (yang dibakar), panggung nggak. Iya (dibakar) sama para penonton dan sudah melebar ke mana-mana,” terang Ucu.
Setelah ditelusuri, rupanya ketidakhadiran para artis yang mengisi acara dalam konser tersebut karena belum adanya pelunasan pembayaran honor dari pihak panitia. Dia menyebut dugaan sementara uang untuk menggelar konser tersebut dibawa kabur salah satu oknum panitia.
“Jadi informasinya panitia tidak bayar artis yang tampil, nggak terpenuhi. Kan acara nggak bisa dong kalau artis nggak tampil? Dugaan uangnya dibawa sama panitia,” ujar Ucu.
Ucu menjelaskan, saat kejadian, pihak panitia pun tidak terlihat ataupun muncul. Dia menyebut panitia merasa takut atas kericuhan yang timbul. Kini, polisi tengah mencari pihak panitia.
(wnv/mea)