PSI DKI Jakarta meminta Satpol PP berpatroli berjaga usai tawuran yang kembali pecah di Jalan Bassura, Jakarta Timur. Satpol PP memandang fenomena tawuran di Bassura mengarah ke upaya anarkis.
“Kalau kita mencermati fenomena tawuran sudah tidak lagi tawuran karena tawuran remaja, tapi sudah mengarah pada upaya anarkis karena membawa senjata tajam panjang, sementara Satpol PP tidak dipersenjatai. Jadi yang punya sumber daya mumpuni itu dari kepolisian,” kata Kasatpol PP Jakarta Timur Budhy Novian saat dikonfirmasi, Kamis (11/7/2024).
Budhy mengatakan selama ini, personel Satpol PP mendampingi kepolisian menjaga 24 jam supaya tawuran tak kembali pecah. Namun, tawuran kembali terjadi saat personel tengah beristirahat sejenak untuk bersiap ibadah.
“Kita mendampingi, selama ini melakukan penjagaan 24 jam. tapi memang karena kemarin pas mau azan magrib, 2-3 orang (personel) sedang break dulu. Tidak pernah bisa menyangka udah mau magrib tawuran,” ujarnya.
Tak hanya itu, jauh sebelum tawuran kembali pecah, kepolisian telah melakukan mediasi serta membuat komitmen damai bersama warga. Ditambah lagi kini posko pemantauan didirikan.
“Jadi kalau upaya yang sudah terlaksana, yang paling utama dari pihak polres sudah di mediasi, sejak bulan puasa, paska lebaran, udah ada komitmen bersama komitmen damai. Yang pasti, setiap malam kita jaga personel gabungan, disiapkan posko sama Pak Kapolres,” terangnya.
“Kalau pagi sampai siang tidak, karena nggak mungkin masa siang-soang, kan terlihat, (jadi pas) menjelang-menjelang malam atau dini hari pas mau subuh,” sambungnya.
Budhy berujar, tawuran biasanya muncul saat petugas tengah lengah. Ia juga menduga aksi tawuran terjadi untuk membuat konten di sosial media.
“ereka malah mencuri-curi kesempatan petugas lengah. tap isepertinya ada dugaan memenuhi konten supaya bisa dipamerkan. Konten tawuran IG. Kan kalau tawuran dari atas jembatan itu memang enak dilihat. Nge-live,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, aksi tawuran kembali pecah di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (9/7/2024) sore. Lalu lintas sempat macet lantaran aksi tawuran yang terjadi.
Dalam video yang beredar seperti dilihat detikcom, Selasa (9/7), terlihat warga terlibat tawuran di ruas jalan di sana. Mereka saling serang dengan menembakkan petasan ke pihak lawan. Lalu lintas pun tersendat imbas peristiwa yang terjadi.
“Iya (tawuran) antarwarga biasa. Tadi sore jam 5,” kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Ari Setyo Utomo saat dihubungi, Selasa (9/7).
Tawuran yang terjadi sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Para pelaku tawuran bubar setelah pasukan kepolisian dikerahkan ke lokasi.
Kasus tawuran di Bassura bukan pertama kali terjadi. Pihak kepolisian dan pemerintah daerah sudah pernah memfasilitasi warga untuk membuat deklarasi damai, tapi aksi tawuran terus berulang.
Satpol PP Diminta Berjaga Siang-Malam
PSI menyoroti aksi tawuran yang kembali pecah di Bassura, Jakarta Timur. Menyikapi hal itu, Anggota Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Simon Lamakadu memandang perlunya menggalakkan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan toleransi.
“Perlu ada peningkatan kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” kata Simon dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/6/2024).
Selengkapnya di halaman selanjutnya.