Jakarta –
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM menginformasikan status terkini Gunung Ijen, Jawa Timur. Diketahui, Gunung Ijen berstatus waspada.
Radius 1,5 km dari kawah Ijen direkomendasikan tidak ada aktivitas manusia. Berikut informasinya.
Dilansir detikJatim, status Gunung Ijen mengalami peningkatan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada). PVMBG Badan Geologi menyampaikan peningkatan ini sejak Jumat (12/7/2024) pukul 22.00 WIB.
“Menyampaikan informasi kenaikan status Gunung Ijen dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada) Pada pukul 22.00 WIB,” kata Kepala Bagian Humas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Titan Roskusumah.
Peningkatan status Gunung Ijen jadi Level II (Waspada). (Foto: Istimewa/dok. PVMBG Badan Geologi)
|
2. Wilayah Dilarang Aktivitas Manusia
PVMBG merekomendasikan wilayah yang harus steril dari aktivitas manusia adalah radius 1,5 km dari kawah Ijen. Wilayah tersebut tidak boleh ada kegiatan manusia dan harus dipasang rambu larangan.
Berikut rinciannya.
– Kawasan Rawan Bencana III
Radius: 1,5 km dari kawah
- Berpotensi terlanda aliran lahar dan aliran awan panas
- Berpotensi tinggi terhadap lontaran batu pijar berukuran lapili sampai bom dengan diameter lebih dari 64 mm dan hujan abu lebat.
– Kawasan Rawan Bencana II
Radius: 6 km
- Berpotensi tinggi terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava pijar, dan aliran lahar
- Berpotensi tertimpa lontaran batu pijar, hujan abu lebat, dan lumpur panas.
– Kawasan Rawan Bencana I
Radius: 8 km
- Berpotensi terlanda aliran lahar
- Berpotensi terlanda hujan abu lebat dan kemungkinan dapat terkena lontaran batu pijar.
3. Penyebab Status Waspada Gunung Ijen
PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menjelaskan penyebab status Gunung Ijen menjadi waspada. Kepala Bagian Humas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Titan Roskusumah menyebutkan peningkatan status ini karena ada peningkatan aktivitas Gunung Ijen.
“Peningkatan aktivitas di Kawah Ijen seringkali ditandai oleh perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi hijau keputih-putihan, hal ini terjadi akibat naiknya endapan dari dasar danau ke permukaan oleh adanya tekanan gas yang kuat dari dasar danau,” kata Titan, Sabtu (13/7/2024).
“Suhu air kawah Ijen juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan atau konsentrasi gas yang keluar dari dasar danau. Dalam kondisi meningkatnya aktivitas Kawah Ijen, biasanya gelembung-gelembung gas dipermukaan air kawah akan muncul,” imbuhnya.
4. Puluhan Wisatawan Gagal Mendaki
Puluhan wisatawan domestik dan mancanegara terpaksa tidak mendaki Gunung Ijen. Mereka tidak mendaki sejak Jumat (12/7/2024) malam usai terjadi peningkatan meningkatnya level status Gunung Ijen dari level normal ke waspada.
Agus Mulyadi, salah satu pengelola PT Ijen Traveller Indonesia mengungkapkan, di biro jasanya ada 17 wisatawan terpaksa menunda perjalanan mendaki Ijen. Meski demikian, seluruh wisatawan memahami kondisi tersebut.
“Tamu yang sudah datang ke Banyuwangi rata-rata memaklumi. Karena ini faktor alam,” kata Agus.
Ia mengaku mendapatkan informasi penutupan pada Jumat malam. Agus mengaku tidak tahu kapan akan kembali dibuka.
“Saat ini Ijen ditutup, dibuka kembali sampai ada pemberitahuan. Karena ada gempa level 1, tapi untuk danau sendiri masih aman,” ujarnya.
(kny/jbr)