Jakarta –
Seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) tertabrak kereta rel listrik (KRL) di perlintasan Green Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ketika hendak tawuran. Petugas Penjaga Jalan Lintasan (PJL) sempat menegur korban sebelum tertabrak kereta.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (18/7) sekitar pukul 18.00 WIB. PJL bernama Amarullah Hadi yang ketika itu bertugas jaga menyaksikan seluruh rangkaian kejadian sejak awal.
Amarullah Hadi bilang ada tiga orang turun dari motor yang terlibat dalam tawuran, salah satunya adalah korban tertabrak. Dia memperingatkan ketiga anak itu ketika sudah menutup palang pintu.
“Saya juga sudah memperingati ke yang tawuran itu, saya sudah marah-marahin, temannya mau nyerang itu akhirnya mundur tuh. Tapi ada yang tidak mendengar waktu saya marahin, akhirnya terjadi lah tabrakan itu,” kata Amarullah Hadi kepada detikcom, Jumat (19/7/2024).
Sebelum insiden terjadi, Amarullah terus beteriak kepada pelajar yang tawuran itu. Sayangnya, hanya dua orang memperhatikan peringatannya.
“Iya saya bilang, ‘woy awas kereta, mundur, itu kereta udah deket!’ Akhirnya yang temannya mundur. Tapi yang satu lagi nggak mendengar, akhirnya terjadi tabrakan itu,” tukasnya.
Pria yang biasa dipanggil Amar itu menceritakan, pada saat itu akan ada dua kereta yang lewat bersilangan. Kereta pertama adalah kereta bandara yang melintas tanpa hambatan, kedua adalah Kereta Rel Listrik (KRL) yang kemudian menabrak seorang pelajar.
“Awalnya kereta bandara melintas lebih dulu tuh. Kemudian kereta KRL, kan silang dua, saat KRL ini mau melintas di situ langsung kejadian tawuran, nggak tahu pokoknya tiba-tiba ada tawuran aja di situ,” lanjut Amar.
Kata Amar, korban dan rekan awalnya melintas di kawasan itu pakai motor. Kemudian mereka turun dan mengeluarkan parang sambil lari mondar-mandir di ke arah belakang pos jaga.
“Mereka saling serang di lintasan itu. Jadi dari belakang pos ada yang nyerang, terus si korban awalnya naik motor, diserang, turun dari motor, lalu terjadilah tawuran itu,” jelasnya.
“Dari belakang pos mancing-mancing, makanya dia nyerang ke belakang pos, nyusul si korban, saya marahin. Akhirnya si temannya ini selamat, sedangkan yang lagi nyerang di belakang pos ini nggak mendengar imbauan saya. Dia malah nyerang, nyerang, nyerang, akhirnya ketabraklah itu,” lanjut dia.
Selanjutnya Amar mengatakan, korban terpental sejauh 10 meter. Tubuh korban yang terseret hancur terbagi ke beberapa bagian.
“Bagian badannya kepotong setengah, kakinya pisah juga itu,” tukasnya.
(dnu/dnu)