Bekasi

    Polisi mengungkap fakta lain di balik penggerebekan arena judi sabung ayam di Jalan Legok RT 6/RW 4 Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi. Arena tersebut rupanya baru beroperasi sebulan.

    “Dari pengakuan penyelenggara baru satu bulan beroperasi,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dihubungi, Senin (22/7/2024).

    Terpisah, Kanit 2 Subdit Jatanras Kompol Bara Libra mengatakan penyelenggara dapat komisi 10 persen dari uang kemenangan para pemain. Angka taruhan yang dipasang pun bervariatif hingga jutaan rupiah dalam sekali mengadu ayam.


    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Di tabelnya itu ada macam-macam, pokoknya total misalkan satu pertandingan itu ada totalnya Rp 1,2 juta ada yang Rp 5 Juta, jadi memang variatif. Kalau menang, panitia itu dapat 10 persen,” ujarnya.

    Bara menjelaskan jenis taruhan yang diselenggarakan pun beragam. Bisa antar pemain, pemain dengan penonton, ataupun penonton dengan penonton.

    “Jadi mereka kan sistemnya, yang diselenggarakan sama panitia, nanti ada yang taruhan pemain (pemilik ayam) sama penonton atau pemasang. Nanti ada lagi pinggiran, antara pemasang sama pemasang,” jelasnya.

    Penggerebekan markas judi sabung ayam di Jatiasih, Kota Bekasi dilakukan pada Minggu (21/7) kemarin. Total ada 70 orang diamankan, mulai dari penyelenggara hingga penonton. Barang bukti 40 ekor ayam, jam timer hingga papan penulis taruhan turut disita.

    Dikamuflase Jadi Kandang Kuda

    Polisi mengungkap akal-akalan penyelenggara judi sabung ayam di Jalan Legok RT 6/RW 4 Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Markas judi ‘Legok Stadium’ itu dikamuflase jadi kandang kuda.

    “Kamuflasenya itu kandang kuda,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dihubungi, Senin (22/7).

    Terpisah, Kanit 2 Subdit Jatanras Kompol Bara Libra mengatakan markas judi sabung ayam tersebut juga dibuat tersembunyi ditutup seng. Dengan demikian, masyarakat luar akan melihat markas tersebut sebagai kandang kuda.

    “Bagian depannya itu ada kandang kuda, terus lokasinya ditutup pakai seng. Jadi kalau dari luar orang tahunya kandang kuda, karena di situ ada kuda,” jelasnya.

    (wnv/mea)



    Source link

    Share.