Jakarta –
Kebakaran melanda SDN Pondok Bambu 01 di Jalan Tutul 2, Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim). Tak ada yang tersisa, semua bangunan di sekolah itu hangus terbakar.
Sebanyak 18 bangunan yang berdiri di sana, tidak ada satupun yang tak dilalap api. Perkakas, alat belajar mengajar, buku, bahkan sepeda siswa ikut terbakar.
Di sudut sekolah, ada satu ruangan yang ditempati Juju (51). Dia adalah penjaga sekolah yang sudah sekitar 10 tahun mengabdikan dirinya di sana.
Juju tinggal bersama ibu dan keponakannya di sana. Kesehariannya menjaga keamanan sekolah dan turut bersih-bersih.
Kini Juju tak lagi punya tempat tinggal. Ruangan pria paruh baya itu hangus, semua barang miliknya di dalam kamar ikut terbakar.
Beberapa saat sebelum kebakaran terjadi di sekolah, Juju sedang menunggu air yang dimasaknya matang di dapur sekolah. Seingat dia, ketika itu pukul 11.50 WIB atau jelang azan Dzuhur.
Air yang dimasaknya pun matang, Juju menuangkannya ke gelas berisi kopi. Baru satu sruputan, Juju melihat ada kepulan asap hitam yang masuk ke dapur.
“Terus saya dengar ada suara-suara bocah ‘kebakaran-kebakaran’, saya keluar langsung,” kata Juju ketika berbincang di lokasi, Selasa (23/7/2024).
Juju melihat asap itu berasal dari laboratorium sekolah. Di sana ada gudang berisi alat drum band.
Lokasi dapur dan laboratorium hanya disela satu ruangan. Ketika keluar dari dapur, Juju sudah melihat beberapa orang yang sedang berusaha memadamkan api.
“Pada berusaha madamin api, tapi (api) malah makin membesar,” ucap dia.
Waktu itu Juju merasa angin cukup besar mengarah ke arah kamarnya. Dia pun panik, lantas bergegas menuju kamarnya yang tak jauh dari titik api.
Melihat api yang semakin besar, Juju hanya ingat ibunya yang sedang beristirahat di kamar.
“Saya balik ke kamar, di sana ada ibu lagi rebahan, saya suruh keluar buat nyelamatin diri ke kantor RW,” jelasnya.
Tak ada satupun barang harta yang dibawa Juju dari kamarnya. Tangannya gemetar memapah ibunya yang sudah tua.
Satu-satunya harta yang dia bawa adalah pakaian yang hari ini dikenakan seharian. Tak ada barang lain selain itu.
“Nggak, saya udah nggak mikir lagi sama barang saya di dalam. Pikiran saya cuma yang penting ibu saya selamat dulu,” kata dia sambil mengingat momen itu.
Setelah mengevakuasi ibunya, Juju kembali ke sekolah, dia berusaha membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Hasilnya tetap nihil, api justru merembet ke ruangan kelas.
Siswa-siswa berhamburan keluar. Kebetulan waktu itu adalah waktu pulang sekolah.
Orang tua wali murid yang datang ikut panik mencari anaknya masing-masing. SDN Pondok Bambu 01 punya dua pintu yang dibuka, satu di sisi utara, satu di sisi timur.
Dua pintu itu membuat orang tua berlarian kebingungan mencari anaknya.
“Banyak ibu-ibu, anak-anak pada kalut, itu pas bubar pada nyari anaknya masing-masing. Apalagi jalan keluar ada dua, depan sama samping sini. Orang tua pada bingung, pada nyari anak-anaknya,” tukasnya.
Ketika api mulai membesar, Juju sayup-sayup mendengar suara azan dzuhur dari masjid yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi. Juju pun pasrah.
“Apinya besar,” kata dia.
Juju kembali mengingat, ketika itu pemadam kebakaran mulai berdatangan. Namun api sudah melalap hampir semua ruangan di sekolah.
“Kayaknya sekitar jam setengah dua baru selesai,” kata dia.
Kini Juju dan ibunya hendak mengungsi ke rumah adiknya yang tak jauh dari SDN Pondok Bambu 01.
Imbas dari insiden ini, guru, warga dan orang tua murid turut bersimpati kepadanya. Banyak yang datang menemuinya untuk sekadar memberinya baju dan bekal untuk sementara.
“Alhamdulillah, terimakasih,” ucap Juju lirih kepada orang yang memberinya bekal.
Tak Ada Korban Jiwa
Kebakaran terjadi di SDN 01 Pondok Bambu, Jakarta Timur. Sebanyak 500 orang, yang terdiri atas siswa dan guru, telah dievakuasi.
“Jiwa terselamatkan siswa dan guru karyawan 500 jiwa. Iya, dievakuasi,” kata Kadis Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan, saat dimintai konfirmasi, Selasa (23/7).
Dia mengatakan tidak ada korban akibat kebakaran tersebut. Proses pemadaman masih berlangsung.
“Untuk korban jiwa maupun luka, saat ini nihil,” ujarnya.
Ada 17 mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api di sekolah yang terletak di Jalan Gading II, RT 5/RW 11, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur itu. Kebakaran yang dilaporkan pada pukul 12.04 WIB itu diduga kebakaran terjadi lantaran korsleting.
(azh/azh)