Jakarta –
Pemulangan jemaah haji oleh maskapai Garuda Indonesia ke Tanah Air sempat mengalami penundaan atau delay. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan bakal mengevaluasi maskapai Garuda Indonesia.
“Tentu kita akan melakukan evaluasi terhadap semua proses ya,” kata Yaqut kepada wartawan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (25/7/2024).
Seperti diketahui, jemaah yang mengalami penundaan penerbangan itu berasal dari kelompok terbang (kloter) 31 Embarkasi Makassar (UPG-31). Mereka berjumlah 448 orang.
Salah seorang ketua kloter, Laode Ruslim mengatakan, dia bersama ratusan jemaah lainnya dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Senin (15/7) pukul 01.50 WAS. Namun rencana pulang itu kandas, setelah ada pemberitahuan jika pesawat mengalami kerusakan.
“Pramugari menyampaikan, pak kami menyampaikan minta maaf, penumpang diminta turun ke bawah mobil sudah menunggu kita kembali ke terminal. kami pun kembali ke terminal beberapa jam kemudian kami disampaikan jika pesawat ada kerusakan,” ujar Laode Raslim kepada detikHikmah di Madinah, Senin (15/7/2024).
Raslim mengatakan pemberitahuan kepulangannya tertunda pada saat para jemaah sudah berada di pesawat. Padahal saat itu, kata Raslim, pesawat sudah berjalan perlahan menuju area landasan pacu dan bersiap untuk take off. Namun tiba-tiba pihak pramugari meminta jemaah turun ke bus dan kembali menuju terminal pemberangkatan penumpang.
“Setelah check in ke dalam pesawat, pesawat akhirnya bersiap take off, beberapa menit kemudian pesawat mulai berjalan, tapi pesawat sedikit-sedikit berhenti sampai di ujung landasan ada pengumuman permintaan maaf kalau pesawat mengalami kerusakan,” katanya.
Rombongan jemaah kloter UPG-31 sedianya terjadwal akan terbang dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah hari ini pukul 01.50 WAS. Namun pesawat Garuda yang akan membawanya dijadwalkan tertunda akibat kerusakan pada mesin pesawat, jemaah pun kini terpaksa kembali ke Burj Mawadda Hotel.
Garuda Minta Maaf
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sampaikan permohonan maaf kepada jemaah. Pasanga Garuda Indonesia mengubah rute kepulangan 46 kloter jemaah haji yang sedianya berangkat dari Jeddah pindah ke Madinah.
Mulanya, Irfan menjelaskan alasan Garuda Indonesia melakukan penyesuaian jadwal karena adanya keterbatasan slot di bandara Arab Saudi.
“Sehubungan dengan informasi terkait dengan penyesuaian jadwal dan slot 46 kloter penerbangan pemulangan jemaah haji asal Indonesia yang disebabkan oleh keterbatasan slot di bandara Arab Saudi, dapat kami sampaikan bahwa Garuda Indonesia terus meningkatkan koordinasi intensif bersama berbagai stakeholder penerbangan haji,” terang Irfan dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024).
“Khususnya otoritas Bandara Arab Saudi dan Kementerian Agama untuk memastikan kelancaran operasional fase pemulangan jemaah haji 2024 khususnya terkait dengan langkah mitigasi dalam mengantisipasi adanya keterbatasan slot penerbangan di bandara Arab Saudi,” sambungnya.
Komitmen tersebut, lanjut Irfan, diupayakan dengan mengoptimalkan mitigasi seperti penyediaan kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku pada seluruh jemaah yang terdampak penyesuaian jadwal penerbangan. Pihaknya berfokus mengedepankan kenyamanan jemaah haji.
“Garuda Indonesia telah melaksanakan koordinasi bersama stakeholders pelaksanaan haji jauh-jauh hari, di mana pada melalui koordinasi tersebut, otoritas bandara menyampaikan bahwa terdapat 68 slot penerbangan tidak dapat dipenuhi sesuai permintaan Garuda Indonesia mengingat adanya perubahan kebijakan pengaturan slot di bandara Arab Saudi,” beber Irfan.
(dek/dek)