Jakarta –
Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan para calon pimpinan (capim) KPK harus memiliki nyali untuk merespons intervensi yang hadir saat menjadi pimpinan lembaga antirasuah. Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap berbicara lima hal kriteria yang harus dimiliki pimpinan KPK.
Pertama, kata Yudi, capim KPK harus sudah selesai dengan dirinya sendiri. Pimpinan KPK nantinya harus tertanam jiwa pengabdian, bukan sekadar gajian.
“Pimpinan KPK ke depan ada 5 hal. Pertama, harus sudah selesai dengan dirinya sendiri artinya memang menjadi pimpinan KPK bukan sekedar gajian tapi juga pengabdian. Negara pun sudah menggaji besar artinya kebutuhan diri dan keluarganya seharusnya sudah cukup, ” kata Yudi kepada wartawan, Kamis (5/7/2024).
Yudi melanjutkan pimpinan KPK ke depan harus yakin bahwa dirinya tidak mempunyai rekam jejak yang buruk. Sehingga hal itu, menurut Yudi, tidak bisa menjadi kelemahan yang bisa digunakan oleh para koruptor untuk menyerang balik ketika menangani kasus besar.
“Sebab bagaimana punya nyali besar jika ternyata dia sendiri berkasus,” lanjutnya.
Kemudian, Yudi mengatakan pimpinan KPK yang terpilih nanti harus fokus pada kerja-kerja pemberantasan korupsi. Pimpinan KPK, harap Yudi, tidak boleh bertemu dengan pihak yang berpotensi berperkara.
“Ketiga, fokus pada kerja-kerja pemberantasan korupsi dengan kongkrit menangkapi koruptor dibandingkan dengan gimik-gimik atau narasi narasi heroisme. Hindari bertemu dengan pihak-pihak yang berpotensi berperkara baik saat itu maupun kelak di kemudian hari,” ungkapnya.
Ke depan, Yudi menyebut pimpinan KPK harus mawas diri untuk tidak melakukan pelanggaran kode etik. Dia menyebut pimpinan KPK tentu akan menghadapi godaan besar mengingat kewenangan yang dimiliki.
” Keempat, harus mawas diri dengan tidak melakukan pelanggaran etik, apalagi melakukan perbuat korupsi, karena godaan menjadi pimpinan KPK tentu besar mengingat kewenangannya juga besar. Sebab, tentu koruptor yang tidak mau dipenjara atau pejabat yang tidak mau berkasus di KPK akan membayar mahal demi sebuah kebebasan,” lanjut Yudi.
Terakhir, Yudi mengatakan pimpinan KPK harus menjadi teladan bagi pegawainya sendiri. Yudi menyebut marwah lembaga antirasuah itu tercermin dari perilaku pimpinannya sendiri yang akan dicontoh oleh para pegawai.
” Kelima, ikan busuk dari kepala, pimpinan KPK harus jadi contoh teladan bagi pegawai karena marwah KPK tentu tercermin dari perilaku pimpinan yang tentu akan dicontoh oleh pegawai. Dan ini terjadi di pimpinan saat ini, ketika pelanggaran etik pimpinan dan pegawai KPK menjadi sorotan tajam,” ujarnya.
” Kalau kelima hal tersebut dijalani, tentu sudah mencakup integritas dan juga keberanian yang terwujud dalam indepedensi menangani kasus tanpa takut diintervensi oleh pihak mana pun,” imbuhnya.
Pesan Ketua KPK ke Para Capim
Sebanyak 236 pendaftar capim KPK telah dinyatakan lolos seleksi administrasi. Ketua KPK, Nawawi Pomolango, mengatakan dari ratusan nama yang lolos, ada sejumlah orang yang memang memiliki rekam jejak mumpuni di isu pemberantasan korupsi.
“Dari nama-nama yang lolos seleksi administrasi ada sosok-sosok yang memang dikenal baik rekam jejaknya,” kata Nawawi saat dihubungi detikcom, Kamis (25/7).
Menurut Nawawi, rekam jejak yang baik tidak bisa menjadi satu-satunya modal untuk maju sebagai pimpinan KPK. Nawawi mengatakan para calon pimpinan KPK harus memiliki nyali untuk merespons intervensi yang hadir saat menjadi pimpinan lembaga antirasuah tersebut.
“Tapi menjadi pimpinan di lembaga ini tak cukup sekadar berintegritas dan kompeten, tapi lebih dari itu memiliki nyali berani menyikapi intervensi dari berbagai kepentingan yang ujungnya berimbas pada independensi lembaga,” tutur Nawawi.
(whn/eva)