Jakarta –
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli mengkritik kawasan Monumen Nasional (Monas) hanya dibuka hingga pukul 16.00 WIB. Menurutnya, justru Jakarta kekurangan wisatawan domestik dan internasional.
“Sebenarnya Jakarta ini masih sangat kekurangan jumlah wisatawan domestik maupun asing. Terus terang Jakarta belum punya tujuan wisata yang ikonik, yang sangat diperlukan oleh turis untuk datang,” kata Taufik saat dihubungi detikcom, Sabtu (27/7/2024).
Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI itu mencontohkan beberapa tempat wisata di luar negeri yang buka hampir 24 jam. Seperti Menara Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, dan Tokyo Tower di Jepang yang menjual pemandangan dan suasana kepada wisatawan.
“Bahkan di Tokyo, ada tower yang mereka menjualnya dengan cara wisatawan yang foto-foto. Bagaimana kalau kita di atasnya, foto ketika siang gimana, ketika malam gimana. Jadi mereka kreatif untuk menjual tempat wisatanya sehingga didatangi oleh banyak wisatawan,” ujarnya.
Dari situ, ia menyoroti Jakarta yang masih kurang dalam hal pendapatan asli daerah (PAD) dari pariwisata. Maka ia kurang setuju dengan kebijakan Monas yang tutup pada pukul empat sore.
“Jakarta kan masih kurang ya PAD-nya, apalagi yang dari pariwisata terlalu sedikit ya, apalagi kita mau jadi kota global. Saya kira tidak tepat kalau misalnya dibuka hanya sampai jam 4 sore, karena alasan keamanan dan alasan mungkin nggak ada stafnya atau gimana,” tuturnya.
“Ya cukup ada benarnya apa yang ditulis netizen bahwa Monas harusnya buka sampai malam. Kan sebelum COVID sampai malam. Lalu waktu ada COVID jadi dibatasi. Setelah COVID ini seharusnya bisa sampai malam lagi demi untuk menarik wisatawan,” imbuhnya.
Sebelumnya, jam operasional kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, hingga pukul 16.00 WIB, ramai dibahas pengguna media sosial. Pengelola Monas menjelaskan alasan jam buka kawasan ini dibatasi hingga sore.
“Ring 1, kawasan Monas berbeda dengan ruang publik lainnya,” kata staf Humas UPK Monas pada Dinas Parekraf DKI Jakarta, Nursamin, saat dihubungi, Rabu (24/7).
Monas memang berada tepat di seberang Istana Kepresidenan Jakarta. Dia mengatakan Monas termasuk objek vital karena terletak di depan Istana.
“Monas termasuk objek vital karena merupakan halaman Istana,” kata Nursamin.
Sebagai informasi, kawasan Monas dapat diakses publik hingga pukul 22.00 WIB sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Saat pandemi terjadi, area Monas sempat ditutup untuk umum demi membatasi penyebaran virus dan mencegah warga berkerumun.
Kawasan Monas kemudian dibuka lagi saat jumlah kasus COVID-19 di Jakarta mulai terkendali. Monas saat itu dibuka hingga pukul 16.00 WIB.
Jam operasional era pandemi COVID-19 ini tetap berlaku. Meski demikian, Monas akan dibuka hingga malam saat ada event tertentu seperti perayaan HUT Jakarta pada Juni lalu.
(bel/aik)