Jakarta –
Aksi pencurian bantal dengan teknologi khusus di Kereta Cepat Whoosh terekam CCTV. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) diminta publikasi rekaman CCTV pencurian bantal itu.
“Karena ini sudah ranah kriminal dilaporkan polisi tidak masalah apalagi itu bantal mahal tahan api dan lain-lain, bila perlu CCTV-nya dipublikasikan biar ada jera dihukum oleh masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang kepada wartawan, Sabtu (27/7/2024).
Ia mendorong sanksi tegas kepada pencuri bantal kereta cepat Whoosh. Sanksinya yakni pelaku tidak boleh naik kereta cepat Whoosh lagi.
“(Pelaku) diblacklist malah bagus,” tutur Deddy.
Deddy menyayangkan pencurian bantal itu. “Selama masih ada masyarakat kita yang masih kleptomania, pencurian apapun di manapun pasti ada,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, pelaku pencurian sudah terdeteksi. Aksi pelaku terdeteksi dari 44 CCTV yang berada di kereta.
“Sampai Juli 2024, sudah terjadi enam kejadian hilangnya bantal dari kursi kereta Whoosh. Keseluruhan kasus tersebut dapat ditelusuri melalui 44 CCTV yang tersedia pada setiap rangkaian kereta,” ucap Eva Chairunisa selaku Corporate Secretary PT KCIC dalam keterangannya, Sabtu (27/7/2024).
“Berdasarkan hasil penelusuran CCTV, terdapat oknum penumpang yang memang sengaja melepas bantal dari sandaran kursi. Dari beberapa kasus terdapat juga oknum yang diduga dengan sengaja mengambil bantal tersebut,” imbuhnya.
(isa/dhn)