Jakarta –
Polisi telah melakukan pemeriksaan awal terhadap dokter yang menangani Ella Nanda Sari Hasibuan, wanita asal Medan yang meninggal dunia saat operasi sedot lemak di klinik kecantikan di Depok, Jawa Barat. Didapati keterangan pembuluh darah korban pecah saat proses sedot lemak.
“Pembuluh darahnya pecah sehingga mengakibatkan korban ini harus dirawat intensif dan meninggal dunia pada akhirnya,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Minggu (28/7/2024).
Arya mengatakan saat itu korban ditangani oleh satu dokter dan dua perawat. Korban sendiri hendak melakukan sedot lemak di lengan kanan dan kirinya. Usai pecah pembuluh darah, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.
“Dokter hanya menyatakan yaitu sedot lemaknya di lengan kiri dan lengan kanan. Yang satu lengan berhasil, yang satu lengan begitu diambil ternyata ada masalah di situ,” ujarnya.
Namun demikian, Arya mengatakan penyidik masih mendalami apakah pecah pembuluh darah tersebut menjadi penyebab kematian korban. Pihak kepolisian juga akan mendalami dugaan kelalaian terkait kasus tersebut.
“Ini masih didalami, kalau kelalaian kita masih dalami, kan prosedurnya ada. Jadi yang kita lakukan nanti adalah melakukan pengecekan, pertama perizinannya. Kedua, kapabilitas dokternya bagaimana. Jadi dokternya ini punya sertifikasi itu, apakah dia memang bidangnya khusus di bidang itu, nanti itu akan kita dalami dan akan kita periksa secara resmi,” jelasnya.
Cerita Keluarga Korban
Kakak korban, Okta Hasibuan, menjelaskan, Ella pergi ke klinik kecantikan tersebut untuk sedot lemak. Dia mengatakan Ella sempat dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk mendapatkan tindakan medis.
“Jadi Ella itu berangkat pada 22 Juli 2024 pada hari Senin pagi dengan flight pertama, dari Kualanamu menuju Bandara Soekarno-Hatta. Sampai di sana, dia dijemput driver langganan, dia sudah pesan dan diantarlah dia ke klinik di Depok. Nah, sampai di situ dia jam 11-12 siang,” jelas Okta dilansir detikSumut, Jumat (26/7).
Sesampai di klinik, Ella langsung siap-siap untuk tindakan sedot lemak pada pukul 13.00 WIB. Setelah itu, Okta tidak mengetahui pasti terkait yang dialami adiknya saat tindakan sedot lemak tersebut.
Okta terkejut tiba-tiba mendapat kabar sang adik sudah tidak bernyawa saat dilarikan ke RS Bunda Margonda Depok, Jawa Barat.
“Ada teman Ella namanya Fani yang tidak sengaja menelepon Ella, jadi waktu Ella dari klinik diantar driver ke RS Margonda, driver ini menelepon Fani dan bilang Ella sudah tidak ada (meninggal) di RS Margonda. Fani tidak percaya dan minta video call, kemudian tampaklah Fani kalau Ella sudah tidak ada,” ujarnya.
(fca/fca)