Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), 9,9 juta penduduk berusia 15-25 tahun adalah pengangguran. Hal ini yang membuat Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Nasrullah meminta Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Disnakertranagi) untuk memprioritaskan pelatihan kerja untuk generasi muda.
“Dengan menjadi pusat perekonomian nasional dan kota global (global city), kami berharap Pemprov DKI Jakarta memberikan pelatihan kerja kepada warga Jakarta dengan mengutamakan generasi muda,” kata Nasrullah dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).
Data survei BPS itu diambil dalam rentang 2021-2022. Generasi Gen Z dikenal orang-orang yang lahir pada tahun 1997-2012.
Nasrullah menilai pelatihan kerja bisa meningkatkan kompetensi dan keahlian anak muda sebagai bekal menghadapi tantangan ke depan. Menurutnya, migrasi pencari kerja bakal semakin meningkat, baik pekerja dari dalam negeri maupun pekerja asing setelah Jakarta menjadi pusat ekonomi.
Pemprov DKI Jakarta melalui Sudin Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Kota Jakarta Pusat berupaya mengurangi angka pengangguran dengan menyelenggarakan bursa kerja atau Job Fair di Thamrin City, Jakarta, Selasa (28/5/2024). Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
|
“Karena itu, kami berharap program pelatihan kerja yang sedang dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta saat ini mencakup kalangan Generasi Z. Karena angka pengangguran penduduk generasi tersebut cukup tinggi,” paparnya.
“Pemprov DKI Jakarta harus membekali warganya dengan keterampilan yang mumpuni. Terutama kepada generasi muda warga Jakarta,” sambung Nasrullah.
Tanpa dibekali keterampilan, Nasrullah khawatir anak muda Jakarta hanya menjadi penonton di tengah perubahan dan kemajuan Jakarta. Dia berharap, warga Jakarta bisa menjadi nomor satu untuk mengisi kesempatan kerja.
“Yang kami khawatirkan adalah munculnya masalah-masalah sosial di Jakarta. Seperti meningkatnya jumlah pencari kerja yang tidak memiliki keahlian (un-skill) dan masalah sosial lainnya,” imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya