Jakarta –
Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK telah menggelar tes tertulis bagi capim KPK yang diikuti 229 peserta. Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan berharap Pansel KPK menolak calon titipan Istana ataupun partai politik.
Trimedya awalnya menyoroti ada tujuh capim KPK yang gugur karena tidak ikut tes tertulis. Dia menyayangkan hal itu karena dapat memberi kesan tak baik bagi proses seleksi.
“Kita menyayangkan yang nggak ikut tes itu ya, jadi kalau mengikuti rekrutmen terbuka untuk pejabat negara ya harus serius, itu kan mengesankan jadi proses seleksinya jadi nggak kredibel dan tidak bagus untuk persepsi soal KPK. Preseden yang nggak boleh dianggap enteng yang mundur itu. Sepanjang ingatan saya nggak ada yang mundur tahun-tahun lalu,” kata Trimedya kepada wartawan, Rabu (31/7/2024).
Trimedya mengajak semua pihak mengawal proses seleksi Capim KPK. Dia meminta agar Pansel tidak menerima orang-orang titipan dari siapapun.
“Kemudian kita kawal terus setiap tahapan, ini kan tanggal 8 (Agustus) diumumkan, kita tunggu siapa-siapa yang diumumkan oleh Pansel, kita harap Pansel tidak menerima orang titipan dari kelompok manapun, Istana, partai politik, pengusaha, siapapun, akademisi. Nah dia tegak lurus saja Pansel kerjanya untuk kepentingan penyelamatan tindak pidana korupsi di Indonesia,” ucapnya.
Politikus PDIP ini juga berharap para peserta yang terpilih hingga ke uji kelayakan dan kepatutan di DPR merupakan capim terbaik. Dia menyebut DPR bertanggung jawab jika Pimpinan KPK yang terpilih malah bermasalah.
“Kemudian kita harapkan kapanpun dilakukan fit and proper, baik DPR sekarang atau DPR yang akan datang, mudah-mudahan dihasilkan, karena dua kepemimpinan ini sebagai orang yang ikut memilih kita juga merasa ikut tanggung jawab ya, karena tidak pernah setelah jilid I, itu yang mulus pimpinannya tidak punya masalah hukum,” jelasnya.
“Ini juga tantangan ke depan ini. Itu kita harus seriuskan, itu tanggung jawab terutama kepada penguasa, janganlah intervensi terhadap siapapun yang terpilih ya. Katakanlah parpol atau apapun jangan intervensi, siapapun yang terpilih kita anggap independen, bisa menegakkan tindak pidana korupsi, terutama menyelamatkan keuangan negara. Karena inti tindak pidana korupsi itu adalah keuangan negara,” sambungnya.
Sebelumnya, Pansel Capim KPK menggelar tes tertulis bagi capim KPK hari ini. Dari 236 pendaftar yang lolos seleksi administrasi, tercatat ada 229 peserta yang mengikuti tes tertulis.
“Dari 236 peserta tes tulis calon pimpinan KPK, yang hadir mengikuti tes sebanyak 229 orang,” kata anggota Pansel KPK Elwi Danil di gedung Pusdiklat Sekretariat Negara, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).
Elwi mengatakan sebanyak 229 peserta yang hadir itu terdiri atas 214 orang laki-laki dan 15 perempuan. Tes tulis berlangsung selama dua jam.
“Dengan demikian, yang tidak hadir sebanyak tujuh orang, semuanya laki-laki,”jelasElwi.
(maa/haf)