Jakarta –
Sebuah video menunjukkan keributan di antara pengendara viral di media sosial (medsos). Dalam video tersebut, dinarasikan lokasi tempat kejadian perkara (TKP) berada di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Dalam video beredar, awalnya terlihat dua pria yang cekcok mulut diduga setelah terjadi kecelakaan. Seorang pengendara motor marah-marah dan mencaci pengemudi mobil.
Kemudian, terlihat sekuen saat pria berkemeja warna krem tersebut tertidur di aspal dan dibangunkan perempuan untuk diajak pergi dari lokasi. Namun pria itu juga mencaci perempuan yang mencoba mengendalikannya.
Aksi caci maki pria tersebut kepada teman perempuannya membuat warga yang ada di lokasi terpancing emosi. Namun pria yang mengamuk itu lalu menantang hingga membuka kemejanya.
Sang teman perempuan terus menenangkan pria yang berteriak-teriak memaki itu. Pria itu bahkan mengaku-ngaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
“Eh gua anggota BIN, Bang. Badan Intelijen Negara. Biar lu pada tau kalo gua anggota Badan Intelijen Negara,” kata pria tersebut dengan nada menantang warga.
Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Aritonang membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia menyebutkan kejadian keributan itu terjadi pada hari ini, Kamis (1/8/2024), pukul 03.45 WIB.
“Benar telah terjadi keributan di depan resto Wingstop, Jl Ahmad Dahlan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Kamis, tanggal 1 Agustus 2024 sekitar pukul 03.45 WIB,” kata Aritonang saat dimintai konfirmasi, Kamis (1/8).
Dia mengatakan terdapat satu orang pria yang sempat diamankan berinisial APM. Dia mengatakan, saat kejadian, APM diduga sudah dalam keadaan mabuk atau di bawah pengaruh alkohol.
“Dari keterangan saksi saudara APM, bahwa pelaku sudah dalam keadaan mabuk bersama pasangannya. Kemudian, pelaku jatuh dari motor dan sempat melakukan penganiayaan terhadap salah satu pengemudi KR4,” sebut Aritonang.
Dia mengatakan keributan antara APM dan pengemudi mobil disaksikan oleh warga sekitar lokasi. Hingga akhirnya warga pun mengamankan APM dan membawanya ke Polres Jakarta Selatan.
“Dikarenakan yang menyerahkan warga dan para saksi, para korban tidak melakukan pelaporan ke Polres Metro Jaksel. Sehingga dibuat surat pernyataan oleh pelaku di Polres Metro Jaksel dan dipulangkan,” pungkasnya.
(jbr/jbr)