Jakarta –
Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap orang tua HOK (19) tersangka teroris yang ditangkap di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim). Polisi mengatakan orang tua mulai curiga ketika HOK membeli bahan kimia peledak bom.
“Bahwa pada bulan Mei, itu sebenarnya orang tuanya sudah mengetahui. Pertama Mei 2024 kemarin itu, ketika yang bersangkutan melakukan belanja, beli-beli, gitu ya, membeli barang-barang bahan,” kata Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).
Aswin menjelaskan pihak orang tua sempat merasa HOK bisa ditangkap polisi atas kepemilikan bahan-bahan peledak yang dibeli. Sebabnya, kata dia, pihak keluarga pun meminta HOK membuang bahan-bahan tersebut.
“Waktu itu yang ditanyakan oleh orang tuanya pada saat itu adalah pembelian 20 liter cairan yang kemudian, dari situ orang tuanya itu merasa anak ini sudah tidak pada jalurnya, sehingga kita juga menanyakan juga,” jelas Aswin.
Polisi Pulangkan Ortu HOK
Aswin menjelaskan orang tua pelaku kini telah dipulangkan usai dipastikan tidak berkaitan dengan kelompok teroris.
“Ada beberapa orang yang dimintai keterangan terkait penangkapan HOK ini, semuanya telah dipulangkan sehingga mereka bukan atau tidak terlibat dalam tindak pidana tersebut. Salah satunya yang telah dipulangkan adalah orang tuanya juga,” terang Aswin.
Aswin menjelaskan orang tua HOK saat itu diamankan di Solo pada saat perjalanan di dalam kereta dari Malang menuju ke Jakarta. Dia menerangkan orang tua HOK memiliki pekerjaan di Jakarta.
“Kemudian bahwa orang tua dari HOK yang diamankan tersebut tidak membawa bom, tidak membawa bahan-bahan (peledak), jadi tidak ada atau tidak benar adanya jika ada bahan peledak atau bom yang dibawa di dalam perjalanan di dalam kereta tersebut,” kata Aswin.
(knv/knv)