Jakarta –
Waketum PKB Jazilul Fawaid merespons soal markas PBNU yang dijaga 24 jam oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Jazilul mengatakan seharusnya yang dijaga ialah khittah Nahdlatul Ulama (NU) 1962.
“Itu urusan Banser, Silahkan saja. Hemat saya yang perlu dijaga 24 jam itu kemurnian khittah NU 1926,” kata Jazilul kepada wartawan, Senin (5/8/2024).
Diketahui, khittah memiliki arti yakni garis besar perjuangan. Jazilul kemudian menuding Sekjen PBNU Saifullah Yusuf akan mengambil alih PKB.
“Supaya tidak diselewengkan oleh Gus Ipul yang mau ambil alih PKB. Pikiran Itu dapat merusak tujuan pendirian NU,” katanya.
“Selama masih ada pikiran yang menyimpang seperti itu pasti akan dihantui rasa tidak aman,” tambahnya.
Sebelumnya, ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin memastikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) diturunkan untuk menjaga kantor pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Penjagaan dilakukan agar aksi demonstrasi di depan kantor PBNU tak terulang lagi.
Addin mengatakan jika ada aksi demonstrasi di depan kantor PBNU maka akan langsung dibubarkan oleh pasukan Banser yang berjaga. Menurutnya kantor PBNU tidak boleh dikotori oleh aksi demonstrasi.
“Kita minta pertama tidak ada lagi aksi di depan PBNU, apapun itu. Kalau ada kita langsung sikat, langsung gebuk, tapi sebelumnya kita pendekatan persuasif,” kata Addin di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).
“Kita nggak mau lagi gedung ini dinodai dikotori oleh demo-demo. Jadi yang kedua hal apapun lagi yang berkembang di lapangan segala macam, Banser akan terus berkoordinasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan, kita bisa langsung kirim pasukan ke sana,” jelasnya.
(azh/dnu)