Bogor –
Eksekutor penembak MAF (22) di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, adalah SI (18). Saat kejadian, dia berkilah karena diancam oleh kelompok lain.
“Saya juga nggak ada niatan nembak, tadinya saya mau membubarkan tawuran saja. Sebenernya saya diancam pak di jembatan itu sama yang 7 orang itu,” kata IS, kepada wartawan di Cibinong, Selasa (6/8/2024).
Dia lalu menjelaskan alasannya bisa memiliki senjata api (senpi) tersebut. Dia berdalih karena jalurnya bekerja setiap hari ekstrem atau banyak tindak kejahatan.
“Saya kerja kan di Bekasi, pulang ke Nambo, di sana jalurnya ekstrem,” tuturnya.
Sementara, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan SI tidak mengakui perbuatannya. Rio menyebut SI juga terlibat dalam tawuran maut di Kandang Roda, Cibinong, beberapa waktu lalu.
“Dia tidak mengakui apa yang dilakuin, ini salah satu yang ikut terlibat dalam kejadian tawuran di Kandang Roda. Nanti akan dibuktikan di pengadilan. Saya minta kawal penyelidikan kami untuk mengembangkan kasus lain,” jelas Rio.
Dia menjelaskan alasan mengapa tersangka SI ditembak pada bagian kakinya. SI disebut melawan saat hendak ditangkap oleh petugas kepolisian.
“Melawan, saya tegas perintah saya kepada Kasat Serse dan Kapolsek Klapanunggal kalau dia melawan berikan tindakan tegas dan terukur,” pungkasnya.
(rdh/azh)