Serang –
Rizki Juniansyah meraih emas angkat besi di Olimpiade Paris 2024. Prestasi itu diraih Rizki dengan berlatih keras setiap hari di sasana sederhana yang didirikan ayahnya, Mohamad Yasin.
Sasana itu diberi nama Bulldog Gym dan terletak di tengah-tengah perumahan di Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten. Sasana itu didirikan sejak 17 Juni 2005 oleh Yasin.
Yasin merupakan atlet angkat besi era 1990-an. Setelah pensiun, dia mulai menekuni dunia kepelatihan dan menjadi pelatih untuk anaknya sendiri, Rizki Juniansyah.
Tempat Rizki Juniansyah berlatih di Serang, Banten (Bahtiar/detikcom)
|
“Lima kali PON, Asian juga. Alhamdulillah saya pensiun jadi atlet tahun 1999, pada tahun berikutnya 2000-an saya serius mendalami pelatihan itu 2005 sejak anak saya yang pertama kali latihan,” ujar Yasin di Serang, Jumat (8/9/2024).
Dia mengatakan Rizki berlatih setiap hari mengangkat besi. Saat ini, ada belasan atlet mulai dari anak-anak hingga dewasa di tempat yang kira-kira berukuran 100 meter persegi itu.
Atlet-atlet di sasana tersebut mulai berlatih pukul 16.00 WIB. Mereka merupakan atlet yang dipersiapkan untuk Porprov, Popnas hingga PON.
Yasin mengatakan Rizki berlatih di sasana setiap hari karena melihat kakak-kakaknya berlatih. Rizki sempat masuk ke Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) pada 2014 dan mendapatkan banyak pembinaan. Kiprahnya mulai terbentuk saat ikut ajang internasional di tahun 2018 di kelas remaja.
Tempat Rizki Juniansyah berlatih di Serang, Banten (Bahtiar/detikcom)
|
“Di lanjutkan di 2021 Rizki bisa memecahkan rekor dunia dan jadi juara dunia,” ujarnya.
Teman Rizki, Alif Wildan Hanaf mengatakan raihan emas Olimpiade sangat spektakuler. Dia mengaku bangga dengan Rizki.
“Sangat spektakuler dengan fasilitas sangat sedikit ini, alhamdulillah tekad dan perjuangannya sangat menginspirasi,” ujarnya.
“Kami juga bangga dan termotivasi banget,” sambungnya.
Pantauan detikcom, tempat latihan ini dilengkapi dengan sejumlah peralatan untuk angkat beban. Terlihat spanduk besar dengan tulisan ‘Lebih baik mandi keringat di tempat latihan daripada mandi air mata kekalahan di tempat pertandingan’ yang dipampang di dinding sasana.
(bri/haf)