Jakarta –
Sejumlah pejabat TNI AD menyatakan akan membina Joni Ande Kala agar dapat lolos tes seleksi TNI. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjutak mengatakan ada 3 tes yang harus dilalui untuk masuk TNI.
Dia menjelaskan tiga tes yang harus dilalui yakni psikotes, mental ideologi, dan kesehatan. Jika ketiga poin tadi terpenuhi dan bagus, maka akan menjadi prioritas untuk diterima.
“Jadi, mampu nggak dia (Joni) untuk mengikuti itu? Psikotesnya, mampu nggak nanti? Kalau tentara kan harus bisa mengendalikan stres. Nanti pas lagi tugas di hutan kan memiliki stres, mampu tidak dia mengatasi jangan sampai alami gangguan mental sendiri,” ujar Maruli, dilansir Antara, Sabtu (10/8/2024).
Tes kesehatan dan psikotes digelar untuk mengecek kemampuan calon anggota TNI mampu mengendalikan stres.
Dia mengatakan tiap tes yang dilakukan penting untuk menghasilkan tentara yang berkualitas. Sehingga setiap tentara sanggup menjalankan tugas di tengah situasi apapun.
Saat ini, kata Maruli, Joni yang bernama lengkap Joni Ande Kala itu sedang mengikuti seleksi lanjutan untuk dicek kesehatan dan psikotesnya.
“Jadi, (Joni) masih harus mengikuti seleksi (untuk menjadi anggota TNI) itu,” kata Maruli.
Pada 2018 lalu, Joni sempat viral karena memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus di Kabupaten Tapal Bata, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Atas spontanitasnya itu, Joni sampai dibawa ke istana dan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Maruli mengapresiasi Joni telah melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus tahun 2018, hingga dipuji oleh Presiden Jokowi.
“Ceritanya Joni melaksanakan sesuatu yang sangat heroiklah, sudah dipuji sampai Presiden yang muji. Jadi, kami sekarang ikutkan dia lanjut seleksi, nanti ada proses lanjutan,” ujar Maruli.
Joni juga akan menjalani terapi agar tinggi badan memenuhi syarat lolos yaitu 160 cm. Selain itu, Joni juga akan mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Setelah videonya viral, Joni bertemu dengan sejumlah pejabat TNI AD dari Danramil, Dandim, hingga Danrem. Joni mendapat banyak masukan setelah gagal masuk tes TNI.
(jbr/dhn)