Denpasar –
Kisah bocah asal Ukraina berinisial BS alias Kocong yang dideportasi dari Bali viral di media sosial. Kocong yang dideportasi bersama ibunya, SB, menangis karena tidak ingin meninggalkan Bali.
Kocong dan ibunya dideportasi pada Kamis, 8 Agustus 2024. Kocong sempat menangis tantrum karena tidak ingin pulang ke Ukraina.
Ia menangis saat akan diberangkatkan dari Kantor Imigrasi Denpasar ke Bandara I Gusti Ngurah Rai. Ibunya sampai kewalahan menenangkan si Kocong yang menangis.
“Tadi di dalam (ruang intel dan penindakan), nggak mau keluar dia (si Kocong). Namun dia dan ibunya baik-baik saja secara mental maupun fisik. Jadi, selama di detensi, mereka berbaur dengan petugas dan kondisinya baik-baik saja,” kata Kepala Imigrasi Denpasar Ridha Sah Putra, dilansir detikBali, Sabtu (10/8/2024).
Dideportasi karena Overstay
Kocong dan ibunya masuk Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta pada 21 Desember 2023. Mereka datang berbekal visa kedatangan (visa on arrival) yang berlaku hingga 21 Januari 2024.
Ridha mengatakan tidak ada aktivitas negatif maupun mencurigakan yang dilakukan Kocong dan ibunya. Namun, ibu dan anak asal Ukraina ini dideportasi lantaran melanggar batas izin tinggal (overstay) sampai 191 hari lamanya.
Si Kocong, bocah Ukraina yang viral di Ubud, Gianyar, Bali memebantu kuli. (Foto: dok. Istimewa)
|
“Tujuannya hanya liburan ke Bali. Tapi yang bersangkutan tidak ada itikad baik memperpanjang visa. Sehingga overstay,” kata Ridha.
Karena pelanggaran tersebut, imigrasi memberikan cap merah pada paspor Kocong dan ibunya. Mereka berdua di-black list selama 6 bulan.
Kocong Viral Bantu Kuli-Jalan Tanpa Alas Kaki
Kisah si Kocong ini viral di media sosial. Dia mencuri perhatian netizen karena kerap berkeliaran tanpa alas kaki dan baju di Ubud.
Anak laki-laki berambut panjang ini beberapa kali terlihat membantu kuli bangunan mengaduk adonan semen, menyekop, hingga mengangkat pasir.Bocah Ukraina tu berkeliaran di jalanan Ubud hanya memakai celana pendek saja. Sesekali, dia terlihat sedang bermain sendirian di sebuah kafe dan selalu tanpa ditemani ibunya.
Kali terakhir, BS kembali viral di media sosial saat terekam warga sedang berkeliaran di jalanan dengan membawa celurit. Namun, hingga kini belum ada laporan dari warga tentang dampak negatif yang ditimbulkan atas aksi BS.
Julukan si Kocong disematkan netizen kepada bocah Ukraina itu. Berdasarkan kamus BASAbali Wiki, kata ‘kocong’ memiliki dua arti. Pertama, kocong berarti anak anjing. Kedua, artinya panggilan untuk anak laki-laki.
Kocong dan ibunya tinggal di rumah warga Ubud saat kehabisan uang. Warga setempat memenuhi kebutuhan sehari-hari ibu dan anak tersebut.
“Ada warga lokal yang menampung dua warga Ukraina ini untuk tinggal,” ungkap Ridha.
Baca selengkapnya di sini.
(mea/dhn)